1. PAPER 2. MAKALAH 3. KARYA ILMIAH 4. SKRIPSI 5. TESIS 6. JURNAL 7. SOAL DAN JAWABAN
Thursday, 17 November 2022
Teori Ekonomi Makro Lanjutan
Soal: Terangkanlah faktor faktor penentu konsumsi agregat secara detail
Jawab:
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/aggregate-demand/
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aggregate Demand
Dalam dunia ekonomi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi aggregate demand, berikut penjelasannya.
1. Perubahan Suku Nunga
Naik maupun turunnya nilai dari suku bunga, mampu mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh setiap konsumen maupun pebisnis. Dengan menurunnya suku bunga, maka tentu akan berdampak pada menurunnya biaya pinjaman untuk barang-barang berharga, contohnya seperti kendaraan, kebutuhan rumah tangga hingga rumah.
Ketika suku bunga sedang rendah, maka perusahaan dapat mengajukan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah. Maka akibatnya, akan terjadi peningkatan pada belanja modal.
Begitu pula sebaliknya, ketika suku bunga meningkat, maka biaya pinjaman bagi perorangan maupun perusahaan akan meningkat pula. Dalam kondisi semacam ini, pengeluaran yang terjadi akan cenderung melambat atau menurun. Kenaikan harga akan sangat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pengeluaran.
2. Tingkat Pendapatan serta Kesejahteraan Masyarakat
Ketika pendapatan nasional sedang meningkat, maka pendapatan pada setiap rumah tangga pun akan ikut meningkat. Di saat seperti inilah, aggregate demand pun akan ikut meningkat.
Begitu pula sebaliknya, ketika pendapatan menurun, maka akan ikut berimbas pada menurunnya jumlah aggregate demand. Ketika suatu negara masuk dalam jurang resesi, maka kondisi tersebut akan ikut berdampak pada permintaan agregat.
Jikan masyarakat dari suatu negara merasa bahwa kondisi ekonomi negerinya sedang dalam keadaan aman, maka masyarakat tersebut cenderung akan belanja lebih banyak dan hal ini akan berdampak pada menurunnya tabungan.
Akan tetapi, ketika resesi terjadi, maka masyarakat akan cenderung berupaya untuk meningkatkan jumlah tabungannya dan tidak banyak berbelanja.
3. Perubahan Spektasi inflasi
Jika suatu negara sedang mengalami peningkatan laju inflasi, maka pada umumnya akan terjadi pula peningkatan harga barang maupun jasa pada negara tersebut.
Apabila masyarakat merasa bahwa negaranya sedang mengalami inflasi, maka masyarakat tersebut akan melakukan pembelian sebelum harga dari komoditas menjadi tinggi atau meningkat.
Kondisi semacam ini akan menyebabkan aggregate demand menjadi meningkat. Begitu pula sebaliknya, apabila masyarakat merasa bahwa harga komoditas akan segera mengalami penurunan di waktu dekat, maka masyarakat akan cenderung menunggu hingga harga komoditas turun. Hal semacam ini, akan membuat aggregate demand akan ikut menurun.
4. Perubahan Nilai Tukar Mata Uang
Nilai mata uang akan ikut memberi dampak yang besar pada permintaan agregat. Jika nilai dari mata uang suatu negara sedang mengalami penurunan atau bahkan anjlok, maka harga dari barang di negara tersebut tentunya akan semakin mahal, khususnya barang-barang impor.
Begitu pula sebaliknya, jika mata uang negara sedang menguat atau nilainya meningkat, maka harga barang impor akan lebih murah. Naik turunnya nilai mata uang ini, akan berpengaruh pada nilai aggregate demand.
Selain keempat faktor tersebut, kondisi ekonomi yang terjadi pada skala nasional atau internasional, tentu akan ikut memberi dampak pada nilai aggregate demand di negara tertentu.
Dalam kondisi resesi contohnya, setiap konsumen maupun produsen tentunya akan cenderung menekan pengeluarannya. Oleh karena itu, jumlah pengajuan kredit pun akan ikut berkurang.
Hal ini tentu akan berdampak pada pengeluaran produksi serta instrumen investasi. Akan ada banyak pebisnis yang mengalami kerugian, dikarenakan banyak faktor, entah itu karena kekurangan modal ataupun dikarenakan penjualan yang menurun dengan drastis.
Oleh sebab itu, perusahaan harus terpaksa mengurangi jumlah karyawan dengan cara PHK atau cara lainnya. Namun, efeknya, akan ada banyak anggota masyarakat yang menjadi pengangguran. Untuk itu, kondisi ekonomi pada suatu negara akan sangat berdampak pada permintaan agregat.
Faktor lainnya adalah utang. Hutang memiliki peran yang sangat penting pada tinggi atau rendahnya nilai dari permintaan agregat. Pada dasarnya, permintaan agregat merupakan mengeluarkan mata uang dengan tujuan untuk investasi, konsumsi dan lainnya.
Mengeluarkan sejumlah uang tersebut, akan sangat bergantung pada jumlah pendapatan yang diperoleh. Berikut gambaran singkatnya:
Pendapatan – pengeluaran : jumlah tabungan.
Pengeluaran : pendapatan – tabungan : pendapatan + hutang.
Dengan kata lain, jumlah yang dikeluarkan oleh seseorang dapat ditambah dengan jumlah yang dipinjam. Jadi, apabila seseorang mengeluarkan uang sebesar Rp 5 juta, sedangkan pendapatannya adalah Rp 4 juta, maka orang tersebut pasti akan meminjam uang sejumlah kekurangan yang ia butuhnya atau Rp 1 juta.
Begitulah ketika ada seseorang yang ternyata memiliki penghasilan Rp 4 juta dan hanya bisa mengeluarkan Rp 3 juta, maka orang tersebut pastinya masih memiliki tabungan senilai Rp 1 juta.
Apabila masyarakat banyak mengajukan pinjaman, maka artinya tingkat kepercayaan publik pada kondisi keuangan dari suatu negara saat itu sedang baik. Hal ini karena nilai aggregate demand ikut meningkat.
Akan tetapi, apabila kondisi dari ekonomi suatu negara sedang menurun, maka konsumen pun akan cenderung menahan diri untuk membeli produk maupun jasa dengan harga mahal serta menghindari kredit. Jadi, nilai permintaan agregat pun akan ikut menurun.
Paling Banyak Diminati
-
KARYA ILMIAH Pentingnya Pendidikan Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam Upaya Memperoleh Pengembangan Karier Pada Bagian Kepegawaian ...
-
Soal: Link materi: https://afnina.files.wordpress.com/2022/10/buku-ajar-manajemen-aset-da-tata-ruang.pdf
-
Apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran sifat lembaga yang bermula untuk sosial menjadi sosial ekonomi pada Rumah Sakit Sumber: https://a...