Soal:
a.
Pada tanggal 1 September 2021, PT
Karya Cipta membeli investasi jangka pendek
yang berupa 12% (tingkat suku bunga per tahun) obligasi Pemerintah Indonesia dengan nominal Rp25.000.000 dengan kurs 103%. Bunga obligasi
dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Diketahui bea materai dan
provisi sebesar Rp45.000. Hitunglah jumlah harga pokok obligasi dan jumlah yang harus dibayar kepada penjual obligasi
kemudian catat jurnal pada tanggal 1 September 2021.
Nominal Obligasi |
25.000.000 |
|
Kurs obligasi |
103% |
25.750.000 |
Bon materai dan provisi |
45.000 |
|
Harga pokok obligasi |
25.795.000 |
|
Bunga berjalan 1 Juli - 1
September |
||
= (2 bln x 12%) x (25,000.000/12) |
500.000 |
|
Jumlah yang dibayar |
26.295.000 |
Jurnal Pencatatan: |
||||
Tanggal |
Akun |
Debet |
Kredit |
|
01-Sep |
Surat
berharga-obligasi RI |
25.750.000
|
||
Pendapatan
bunga |
500.000 |
|||
Kas |
26.295.000 |
|||
(Pembelian
obligasi) |
||||
31-Des |
Piutang bunga
|
1.500.000 |
||
Pendapatan
bunga |
1.500.000 |
|||
31-Des |
Pendapatan
bunga |
1.000.000 |
||
Ikhtisar laba
rugi |
1.000.000 |
|||
01-Jan |
Pendapatan
bunga |
1.500.000 |
||
Piutang bunga
|
1.500.000 |
|||
01-Jan |
Kas |
1.500.000
|
||
Pendapatan
bunga |
1.500.000 |
|||
(Penerimaan
bunga obligasi) |
||||
Jumlah |
|
|
31.750.000 |
31.795.000 |
b. PT Pelangi Makmur pada awal tahun 2021 membeli 30% saham PT Ananda Sukses dengan 45.000 lembar saham @Rp6.000 dengan kurs 110 termasuk di dalamnya provisi dan materai. Pada akhir tahun 2021, PT Ananda Sukses melaporkan laba bersih sebesar Rp 50.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen total sebesar Rp30.000.000. Buatlah jurnal transaksi pada saat pembelian dan akhir tahun.
Jawab:
Harga pokok investasi |
|
Kurs saham |
297.000.000
|
Kurs saham
110% x 6.000 x 45.000 |
|
Jumlah yang
dibayar |
297.000.000
|
Tanggal |
Akun |
Debet |
Kredit |
|
01-Jan |
Surat
berharga-saham |
297.000.000
|
||
Kas |
297.000.000
|
|||
Jumlah |
|
|
297.000.000
|
297.000.000
|
Laba bersih akhir tahun 50.000.000
Deviden = 30.000.000
PT Makmur hanya memiliki 30% saham PT Ananda
Deviden = 30.000.000/150.000 = 200 per lembar saham
Deviden PT Makmur = 200 x 45.000 = 9.000.000
Maka jurnalnya:
Tanggal |
Akun |
Debet |
Kredit |
|
31-Des |
Kas |
9.000.000 |
||
Pendapatan
deviden |
9.000.000 |
|||
Jumlah |
|
|
9.000.000 |
9.000.000 |
2. Sistem akuntansi biaya dikenal ada dua sistem yaitu sistem akuntansi biaya pesanan (job order cost system) dan sistem akuntansi biaya proses (process cost system). PT Galangan Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan. Pesanan yang diterima oleh perusahaan berupa kapal dengan spesifikasi berdasarkan permintaan pelanggan seperti kapal ferry, kapal tongkang, kapal selam dll.
a. Berikan rekomendasi Saudara apakah perusahaan sebaiknya menerapkan sistem biaya pesanan atau sistem biaya proses, jelaskan argumentasi Saudara.
Jawab:
b. a. Pada awal tahun 2021, perusahaan menerima pesanan Kapal Ferry 001. Informasi terkait pesanan tersebut:
Permintaan
bahan baku 200.000.000
Pemakaian tenaga kerja langsung 350.000.000
Alokasi atau pembebanan biaya overhead pabrik
(BOP) dengan menggunakan tarif 85% biaya tenaga
kerja langsung.
Diminta : Buatlah kartu pesanan untuk Kapal Ferry 001
Jawab:
Kartu Pesanan |
|||||
No Pesan:
Kapal Ferry 001 |
|||||
Bahan baku |
|
TKL |
|
OP |
|
Ref |
Jumlah |
Ref |
Jumlah |
Ref |
Jumlah |
b |
200.000.000
|
c |
350.000.000
|
g |
297.500.000
|
Jumlah biaya:
|
|
|
|
|
|
Bahan baku |
200.000.000 |
|
|||
Tenaga kerja
langsung |
350.000.000 |
|
|||
OP |
297.500.000 |
|
|||
|
847.500.000 |
|
|||
Harga jual |
|
1.100.000.000 |
|
|
3. PT Surya Elektronik merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam alat elektronik seperti televisi, radio,
kulkas dll. Pada awal 2000an perusahaan menggunakan
sistem biaya konvensional dengan dasar level-unit tunggal atas alasan kepraktisan. Namun seiring dengan
perkembangan variasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan permintaan pasar,
jumlah biaya overhead pabrik meningkat
secara pesat hingga mencapai 70% dari keseluruhan biaya produksi. Perusahaan mulai kesulitan menentukan
biaya produksi per unit dan khawatir tidak akurat
sehingga dapat menimbulkan kesalahan penentuan harga jual. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan
menyewa konsultan manajemen dan disarankan
menggunakan sistem ABC. Menurut Saudara, apakah sebaiknya perusahaan menggunakan sistem ABC atau
mempertahankan sistem biaya konvensional.
Jelaskan argumentasi Saudara berdasarkan analisis yang mendalam.
Jawab:
Menurut saya perusahaan sebaiknya menggunakan sistem ABC (Activity Based
Costing) dikarenakan sistem ini merupakan perkembangan terbaru dalam sistem
akuntansi biaya. Di mana perhitungan biaya menekankan pada aktivitas yang dijalankan
dalam proses produksi. Meskipun sitem ini memiliki kesanaan dengan sistem biaya
konvensional seperti dalam menghitung bahan dan biaya tenaga kerja tetapi
bedanya yang paling nyata adalah perlakukan terhadap biaya overhead pabrik.
Untuk menghitung biaya overhead pabrik dalam sistem biaya konvensional
umumnya dilakukan dengan dasar level
unit tunggal, sehingga diasumsikan jika volume produksi yang dihasilkan
meningkat maka biaya overhead juga akan
meningkat. Tetapi dengan perkembangan teknologi sekarang jumlah biaya untuk upah tenaga kerja yang digunakan
berkurang tetapi biaya Overhead pada mesin dan fasilitas pabrik meningkat. Sehingga tidak lagi relevan
dengan perhitungan tunggal.Dalam sistem ABC biaya produksi akan sama dengan
seluruh biaya yang timbul karena adanya aktivitas yang dilakukan untuk membuat produk. Sehingga dalam sistem ini
untuk emnghasilkan perhitungan biaya yang akurat harus mnggunakan lebih dari satu dasar alokasi biaya
aktivitas ke produk tertentu. Pemilihan dasar alokasi ini juga dengan mempertimbangkan aktivitas yang
menimbulkan biaya yang bisa disebut dengan istilah cost driver atau pemicu biaya.
Sistem ABC dapat digunakan untuk perusahaan yang menerapkan sistem akuntansi biaya pesanan maupun biaya proses sehingga manfaat dari penggunaan sistem abc adalah dapat memberikan ifnormasi biaya produksi yang lebih akurat dan bermanfaat karena biaya yang timbul tercermin dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi suatu produk. Sehingga nantinya juga memberikan informasi mengenai data biaya yang bisa digunakan untuk pertimbangan pengurangan atau efisiensi biaya untuk aktivitas tertentu. Namun dalam penggunaan sistem ABC ini terdapat keterbatasan yang biasanya terletak pada dua faktor. Pertama, biaya untuk memperoleh data biaya yang diperlukan dalam sistem ABC biasanya tidak dihasilkan dari sistem akuntansi yang ada. Kedua, sistem ini tidak menghilangkan kebijakan dan pembebanan biaya overhead. Oleh sebab itu sistem ABC ini dapat diterapkan baik pada perusahaan yang memakai sistem biaya pesanan maupun sistem biaya proses, karena sistem ini menyadarkan para manajer bahwa menyebabkan biaya adalah aktivitas bukan produk.