1. PAPER 2. MAKALAH 3. KARYA ILMIAH 4. SKRIPSI 5. TESIS 6. JURNAL 7. SOAL DAN JAWABAN
Wednesday, 9 November 2022
Manajemen Rantai Pasokan
1. Kerjasama yang terjalin erat seringkali menimbulkan rasa kepercayaan terhadap pihak outsourcing dan partner bisnis. Apa yang akan terjadi jika kita terlalu mempercayai pihak outsourcing dan partner bisnis kita?
Jawab:
Menurut Undang Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Outsourcing (Alih Daya) dikenal sebagai penyediaan jasa tenaga kerja seperti yang diatur pada pasal 64, 65 dan 66. Dalam dunia Psikologi Industri, karyawan outsourcing adalah karyawan kontrak yang dipasok dari sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga alih daya.
Pada dasarnya, outsourcing adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan ketika mereka menyerahkan beberapa aktivitas mereka kepada pihak luar (outside provider). Pengalihan ini, beserta hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing pihak, biasanya terekam dalam sebuah kontrak kerjasama.
Baik untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan, maupun mendukung tujuan dan sasaran kegiatan bisnis, perusahaan kerap beralih ke outsourcing. Dalam artian ini, pihak outside provider maupun perusahaan memiliki kedudukan yang setara—bukan sebagai atasan dan bawahan.
Sumber: https://reprime.id/article/3-kesalahan-utama-perusahaan-outsourcing-dan-solusinya
Sebenarnya sangat berbahaya bagi suatu perusahaan yang sangat mempercayai pihak outsourcing dikarenakan perusahaan akan lemah terhadap kualitas SDM nya yang seharusnya SDM dalam suatu perusahaan sangatlah berperan penting dalam menggerakkan operasional perusahaan. selain itu
2. Beberapa gangguan rantai pasok (supply chain disruption) dapat terjadi secara rutin, baik gangguan yang memberi dampak besar seperti bencana alam, mogok kerja, atau serangan teroris, maupun gangguan yang memberi dampak kecial seperti kerusakan mesin, stockouts pemasok, atau masalah kualitas. Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalisir dampak dari gangguan tersebut?
Jawab:
Sumber: https://supplychainindonesia.com/supply-chain-risk/
Dalam lingkungan bisnis yang tidak pasti, risiko selalu terjadi. Risiko merupakan varian dari hasil yang diharapkan. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa yang diharapkan akan sesuai dengan aktual.
Rantai pasok melibatkan banyak pihak, mulai dari pemasok material, produksi, permintaan pelanggan, transportasi, pergudangan, distribusi, dan lain-lain, untuk memastikan produk jadi sampai ke konsumen dengan tepat.
Rantai pasok profesional menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam mengelola rantai pasok. Setiap proses rantai pasok risiko kemungkinan terjadi. Setiap hari rantai pasok profesional harus menghadapi perubahan yang tidak diharapkan.
Risiko yang mungkin dihadapi perusahaan dalam perubahan lingkungan bisnis antara lain:
Perubahan permintaan konsumen.
Transit delay yang tidak diharapkan.
Permasalahan pemasok, yang berakibat pada penundaan pemenuhan material atau komponen.
Permasalahan produksi.
Kekurangan pergudangan yang menyebabkan penundaan dalam pengiriman barang ke konsumen.
Keamanan cyber.
Selain permasalahan tersebut, risiko rantai pasok terjadi karena bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, tsunami, gunung meletus, epidemik, dan lain-lain yang dapat mengganggu sistem rantai pasok secara keseluruhan.
Umumnya perusahaan menerapkan standar dalam banyak hal, mulai dari standar kualitas material, standar harga material, standar waktu pengiriman material dari pemasok, standar proses produksi, dan standar waktu pengiriman produk jadi ke konsumen.
Dalam lingkungan bisnis yang tidak pasti, hasil aktual tidak selalu sama dengan standar kinerja. Perbedaan antara hasil aktual dengan hasil standar rantai pasok merupakan varian yang diidentifiaksi sebagai risiko rantai pasok. Bagi kinerja perusahaan, varian kinerja rantai pasok dapat diidentifikasi sebagai varian yang menguntungkan (favorable variant) atau varian yang tidak menguntungkan (unfavorable variant).
Sebagai contoh untuk pasokan material, perusahaan menetapkan standar harga material dan standar volume pemakaian material dalam proses produksi. Harga aktual pembelian material bisa berubah setiap saat. Bila harga aktual material lebih tinggi daripada harga standar material, maka akan terdapat varian harga material unfavorable. Sementara sebaliknya, bila harga aktual material lebih rendah daripada harga standarnya.
Varian dalam kinerja rantai pasok merupakan risiko rantai pasok. Risiko rantai pasok perlu dikelola dengan baik agar dapat diminimalkan dampak dari risiko tersebut terhadap kinerja rantai pasok dan kienerja perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mengelola risiko rantai pasok, ada tiga langkah taktis yang perlu dilakukan, yaitu: identifikasi, penilaian atau assessment, dan pengelolaan risiko.
Identifikasi Risiko
Tim rantai pasok profesional perlu melakukan brainstorming potensi risiko yang mungkin terjadi dalam setiap proses rantai pasok.
Dalam pertemuan brainstorming tersebut diidentifikasi beberapa potensi risiko yang akan terjadi bila terdapat perubahan kondisi. Pertanyaan yang diajukan adalah apabila ada, risiko apa yang akan terjadi?
Contoh, risiko yang akan terjadi dalam sistem rantai pasok perusahaan ini apabila terjadi bencana alam dalam pasokan volume material, harga material, pengiriman material, proses produksi, pengiriman produk jadi, dan seterusnya.
Diskusi brainstorming sebaiknya melibatkan banyak tim dari berbagai divisi organisasi, seperti marketing, produksi, keuangan, teknologi, sumber daya manusia, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil diskusi yang komprehensif dalam mengidentifikasi potensi risiko yang terjadi di sistem rantai pasok perusahaan.
Sebagai panduan dalam mengidentifikasi risiko rantai pasok, berikut ini identifikasi risiko yang umumnya dihadapi dalam sistem rantai pasok perusahaan:
Risiko rutin. Risiko ini umumnya terjadi karena penundaan transit moda transportasi yang tidak diharapkan, perubahan order dari konsumen, permasalahan dengan pemasok, pencurian, sistem pergudangan dan produksi yang tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan, yang semuanya dapat mengganggu proses pengiriman produk jadi ke konsumen.
Bencana alam. Meskipun bencana alam tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, namun banyak perusahaan mengantisipasi kerusakan infrastruktur apa saja yang diakibatkan dari bencana alam tersebut dan mengembangkan rencana kontijensi bila terjadi bencana alam. Bencana alam umumnya menimbulkan dampak kerusakan secara menyeluruh terhadap infrastruktur transportasi dan logistik. Risiko terhadap sistem rantai pasok perlu diidentifikasi dari bencana alam ini.
Persoalan kualitas. Kualitas material dan kualitas produk merupakan isu penting dalam keberhasilan rantai pasok. Kualitas material akan menentukan seberapa efisien dan efektif proses produksi. Material yang kurang memenuhi standar kualitas akan menyebabkan terjadinya pemborosan dalam pemakaian material untuk produksi. Selain itu, kualitas material akan berpengaruh terhadap kualitas produk jadi. Dalam konteks rantai pasok, kualitas pasokan material dan kualitas produk jadi menentukan proses pengurusan customs clearance, karantina, dan seleksi atau pemilahan material, sehingga berdampak pada proses pengiriman material atau produk jadi secara keseluruhan. Perusahaan perlu mengidentifiaksi risiko rantai pasok akibat kualitas material dan produk jadi yang tidak memenuhi kualitas standar.
Kekeliruan peramalan. Peramalan permintaan konsumen untuk siklus penjualan dalam beberapa periode kedepan akan menentukan ketepatan berapa unit produk yang harus diproduksi, berapa banyak material yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi, dan akhirnya menentukan berapa banyak material yang dibeli. Bila terjadi kekeliruan dalam peramalan akan berakibat pada kekeliruan dalam penetapan tingkat inventory. Karena permintaan konsumen sangat tidak pasti, sehingga kekeliruan peramalan permintaan sangat mungkin terjadi. Ini yang sering disebut dengan bullwhip effect. Perusahaan perlu mengidentifikasi risiko rantai pasok sebagai akibat dari kekeliruan peramalan permintaan.
Kerusakan. Kerusakan material atau produk sering terjadi, terutama pada saat handling barang selama proses pengiriman dan penyimpanan barang di gudang. Risiko rantai pasok akibat kerusakan barang perlu diidentifikasi.
Risiko sosial, politik, dan regulasi. Risiko karena pemogokan, perubahan kebijakan politik dan regulasi suatu negara impor dan ekspor, perlu diidentifikasi dampaknya terhadap risiko rantai pasok.
Customs dan pelabuhan. Perubahan kebijakan regulasi dalam customs dan prosedur pengurusan barang di pelabuhan perlu menjadi perhatian dalam identifikasi risiko rantai pasok.
Terorisme dan pembajakan. Meskipun kejadian ini relatif jarang, namun perlu diidentifikasi pengaruhnya terhadap risiko rantai pasok.
Persoalan safety produk. Seberapa banyak suatu produk harus ditarik kembali atas produk-produk dengan brand ternama karena persoalan safety produk? Hampir semua. Perusahaan tidak mau mempertaruhkan brand-nya bila menghadapi persoalan safety produk ini. Risiko terhadap rantai pasok perlu diidentifikasi bila perusahaan menghadapi persoalan safety
Perubahan dalam sosial ekonomi dan demografi. Perubahan sosial ekonomi dan demografi, seperti peningkatan pendapatan perkapita, produk domestik bruto, inflasi, perubahan struktur demografi, akan menentukan supply dan demand suatu produk. Perusahaan perlu mengidentifikasi perubahan sosial ekonomi ini dan dampaknya terhadap risiko rantai pasok secara komprehensif.
Perubahan kurs mata uang. Perubahan kurs mata uang asing terhadap rupiah berdampak pada stabilitas harga, perdagangan, investasi, dan perekonomian secara keseluruhan. Perusahaan perlu mengidentifikasi potensi risiko perubahan kurs mata uang asing dan dampaknya terhadap risiko rantai pasok.
Perkembangan teknologi. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi sangat pesat, terutama konvergensi internet yang banyak men-disrup model bisnis konvensional. Perusahaan perlu mengidentifikasi dampak disruptive teknologi ini terhadap risiko rantai pasok.
Paling Banyak Diminati
-
KARYA ILMIAH Pentingnya Pendidikan Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam Upaya Memperoleh Pengembangan Karier Pada Bagian Kepegawaian ...
-
Soal: Link materi: https://afnina.files.wordpress.com/2022/10/buku-ajar-manajemen-aset-da-tata-ruang.pdf
-
Apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran sifat lembaga yang bermula untuk sosial menjadi sosial ekonomi pada Rumah Sakit Sumber: https://a...