Sunday, 5 May 2019

Rosm Dewi



KARYA ILMIAH


Pentingnya Pendidikan Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam Upaya Memperoleh Pengembangan Karier Pada Bagian Kepegawaian Kantor Bupati Aceh Tamiang



D
I

S
U
S
U
N


OLEH:


ROSMA DEWI
390019424








KABUPATEN ACEH TAMIANG
2006




KATA PENGANTAR

Puji  dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas izinNya penulis telah dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam Upaya Memperoleh Pengembangan Karier Pada Bagian Kepegawaian Kantor Bupati Aceh Tamiang”, untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mengikuti Ujian Penyesuaian Gelar.
Penulis mengharapkan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, sekaligus disini penulis memohon kepada Allah SWT, balasan yang setimpal atas segala jerih payah kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
         

     Aceh Tamiang,           2006
                                                                                      Penulis,


                                                                                    ROSMA DEWI
                                                                                  NIP 390019424




DAFTAR  ISI

                                                                                                Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii

BAB  I       PENDAHULUAN................................................................... 1
                  A. Latar Belakang Masalah................................................... 1
                  B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................... 7
       
BAB  II     TINJAUAN KEPUSTAKAAN.................................................... 9
                  A. Pengertian Pendidikan .................................................... 9
                  B. Prinsip-Prinsip Latihan dan Pendidikan............................. 11
                  C. Pengembangan Karier.................................................... 10
                  D. Dukungan Bagian Kepegawaian....................................... 11
           
BAB  III   PEMECAHAN MASALAH......................................................... 13
                 A. Permasalahan yang dihadapi............................................ 13
                 B. Upaya Pemecahan Masalah yang dihadapi.......................... 14
           
BAB  IV  PENUTUP.............................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 17

















ABSTRAKSI

ANALISIS MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

APOTEK KIMIA FARMA LANGSA

Nama                  : Eddy Mukhti
NPM                    : 01.1.1030
Pembimbing I      : Drs. H. Said Yunus, MM
Pembimbing II     : Saifuddin Puteh, SE, MM

Pada Perusahaan Penjualan Obat-obatan di Langsa yaitu Apotek Kimia Farma mempunyai sistem pemberian motivasi sehingga mampu menjamin kepuasan para karyawannya yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan memperoleh, memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini adalah bertujuan untuk mengetahui sekuat apakah hubungan antara pemberian motivasi dan kepuasan kerja karyawan Apotek Kimia Farma Langsa.
Dalam upaya menganalisis data yang berupa kuesioner, penulis menggunakan cara kualitatif dan kuantitatif. Dengan melakukan pendekatan secara teoritis, sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli maka penulis menganalisis data dengan menggunakan peralatan analisis yaitu persamaan regresi oleh Hadi (2001:1) dengan bantuan program SPSS.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa perusahaan Apotek Kimia Farma Langsa telah menjalankan berbagai program motivasi demi mendapatkan kepuasan kerja karyawannya.
Dan setelah data diolah maka diperoleh Y  =  9,168  +  0,720 X. Persamaan tersebut menggambarkan bahwa dengan perubahan 0,720 unit komponen X akan mempengaruhi komponen Y, atau dengan kata lain diperoleh Kepuasan kerja karyawan akan menjadi sebesar 9,888 angka ini diperoleh apabila motivasi yang diberikan oleh perusahaan ditambah sebesar 1.
Nilai koefisien korelasi (r) = 0,654 yang dapat diartikan bahwa adanya hubungan yang erat antara pemberian motivasi dengan kepuasan kerja karyawan.
Sedangkan (r2) sebesar 0,427 atau 42,70% yang berarti bahwa kepuasan kerja karyawan pada perusahaan Apotek Kimia Farma Langsa dipengaruhi oleh faktor pemberian motivasi dari perusahaan tersebut, sedangkan sisanya sebesar 57,30% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

DAFTAR TABEL


TABEL                                                                                Halaman

III-1      KEBERADAAN KARYAWAN APOTEK KIMIA FARMA
             LANGSA TAHUN 2006.................................................. 16

III-2      KARAKTERISTIK RESPONDEN APOTEK KIMIA FARMA
             LANGSA TAHUN 2006.................................................. 17

III-3     IDENTIFIKASI PEMBERIAN MOTIVASI PADA APOTEK
            KIMIA FARMA LANGSA TAHUN 2006.............................. 20

III-4      IDENTIFIKASI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA
             APOTEK KIMIA FARMA LANGSA TAHUN 2006................ 24
       




























DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran                                                                            Halaman
     I            REGRESSION.......................................................... 36


     II           KUISIONER............................................................ 37



BAB  I
LATAR BELAKANG MASALAH

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu Kabupaten yang berada dalam provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dimekarkan dari Kabupaten Induk Aceh Timur, melalui Undang-undang nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya Gayo Lues, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Tamiang yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 April 2002, kemudian pada tanggal 02 juli 2002 Aceh Tamiang secara resmi menjadi Kabupaten Otonom. Sejak saat itu Aceh Tamiang terus bebenah dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki untuk mensejajarkan diri agar mampu besaing dengan Kabupaten Induk dan Kabupaten lain yang mapan serta mampu memberikan konstribusi yang bermakna dalam meningkatkan kemampuan daerah dan masyarakat.
Sebagai salah satu organisasi/instansi sektor publik, pemerintah haruslah meningkatkan sumber daya Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memberikan pelayanan yang prima dan pengembangan karier bagi  PNS.
Seseorang yang mulai bekerja setelah penempatan dalam suatu organisasi akan terus bekerja untuk organisasi tersebut selama masa aktifnya hingga ia memasuki usia pensiun. Berarti ia ingin meniti karier dalam organisasi tersebut.
Berangkat dari asumsi demikian, merupakan hal yang logis dan wajar apabila dalam kehidupan kekaryaannya seseorang menanyakan berbagai pertanyaan yang menyangkut karier dan prospek perkembangannya di masa depan. Berbagai pertanyaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1.     Kemampuan, pengetahuan dan keterampilan apa yang dituntut oleh organisasi agar meraih kemajuan dalam kariernya?
2.     Sistem promosi apa yang berlaku dalam organisasi, apakah promosi berdasarkan prestasi kerja atau berdasarkan senioritas ataukah gabungan dari keduanya?
3.     Jika promosi menuntut pendidikan dan pelatihan tambahan apakah organisasi menyelenggarakan pendidikan dan latihan tersebut ataukah pekerja yang bersangkutan sendiri yang mencari kesempatan untuk itu?
4.     Apakah promosi dimasa depan menuntut keikutsertaan dalam program pengembangan yang diselenggarakan oleh organisasi?
5.     Sampai sejauh mana faktor keberuntungan berperan dalam promosi seseorang dalam organisasi?
Mengingat bahwa jawaban terhadap berbagai pertanyaan tersebut tergantung antara lain pada filsafat, kultur dan tradisi organisasi yang bersangkutan, sumber jawaban terhadap berbagai pertanyaan itu bukan hanya satuan pengelola sumber daya manusia, akan tetapi pemimpin dan pegawai yang bersangkutan itu sendiri.
Terlepas dari tepat tidaknya soal nasib yang dikaitkan dengan karier seseorang, yang jelas ialah bahwa  prestasi kerja, pengalaman, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan ternyata berperan penting dalam menempuh berbagai jalur karier yang dapat ditempuh oleh seseorang.
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas sebagai salah satu Instansi sektor publik, pemerintah haruslah meningkatkan sumber daya PNS untuk memberikan pelayanan yang prima. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu struktur organisasi yang tepat dan didukung oleh aparatur pemerintahan agar dapat mengembangkan karier para PNS salah satunya dengan melakukan dan menetapkan program pendidikan sehingga memperoleh sumber daya manusia yang tinggi dan handal serta mampu dan siap menjalankan roda pemerintahan khususnya pada Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Yang mana dengan adanya program pengembangan karier yang terpadu dapat meningkatkan kinerja PNS dalam suatu Instansi Pemerintah sehingga pelayanan yang diberikan oleh Instansi Pemerintah akan optimal.
Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai pada umumnya dapat mencapai beberapa hal seperti berikut:
1.     Dengan pengembangan karier PNS dapat meningkatkan pendapatan sehingga dapat memotivasi semangat kerja yang pada akhirnya berdampak terhadap pelayanan yang maksimal.
2.     Untuk mendukung terciptanya aparatur pemerintahan yang handal dan berkualitas sangat diharapkan dalam pengambilan keputusan agar dapat menempatkan sumber daya aparatur sesuai dengan dispilin ilmu yang ditekuni sehingga dapat terlaksana dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat biaya.
Adapun tentang pengisian berbagai formasi di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2005, dapat dilihat sebagai berikut:
1.     Personil Gol. IV yang ada berjumlah 351 orang sedangkan yang dibutuhkan sebanyak 247 orang dengan latar belakang pendidikan S1 dan S2.
2.     Personil Gol III yang berjumlah 1511 orang sedangkan yang dibutuhkan sebanyak 603 orang dengan latar belakang pendidikan S1.
3.     Personil Gol. II yang ada berjumlah 323 orang sedangkan yang dibutuhkan sebanyak 1539 orang dengan latar belakang pendidikan SLTA, DII, dan DIII.
4.     Personil Gol. I yang ada berjumlah 29 orang sedangkan tenaga yang dibutuhkan sebanyak 120 orang dengan latar belakang pendidikan SD dan SMP.
Jumlah Eselon yang ada sekarang pada Kabupaten Aceh Tamiang adalah :
1.     Eselon II/a berjumlah 1 orang
2.     Eselon II/b berjumlah 12 orang
3.     Eselon III/a berjumlah 48 orang
4.     Eselon III/b berjumlah 8 orang
5.     Eselon IV/a berjumlah 175 orang
6.     Eselon IV/b berjumlah 4 orang
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam rangka meningkatkan potensi Sumber Daya Aparatur melalui program pendidikan dan pelatihan menurut tingkat pendidikan masing-masing agar dapat:
1.     Mengikutsertakan staf/PNS untuk mengikuti Tugas Belajar pada Perguruan Tinggi Negeri yang telah terakreditasi secara Nasional baik Sarjana S1 maupun Pasca Sarjana S2, dimana sejak januari 2003 pihak kita telah memberikan Tugas Belajar dengan rincian sebagai berikut:
    1. Untuk Program S1 yang meliputi:
-         Satu orang pada Lembaga Administrasi Negara di Jakarta.
-         Satu orang pada Sekolah Tinggi Transportasi Darat di Jakarta (Telah lulus pada Maret 2005).
-         Tiga orang pada Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan (yang merupakan pengalihan dari Tugas Belajar di Aceh Timur).
b.     Untuk Program S2 yang meliputi
-         Dua orang PNS pada Fakultas Teknik USU Medan
-         Satu orang pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta
-         Satu orang Program Ilmu Kesehatan Masyarakat
-         Satu orang Universitas Indonesia Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik.
Untuk tahun 2006 diupayakan PNS Kabupaten Aceh Tamiang dapat mengikuti Tugas Belajar pada Program Doktoral (PP No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri Sipil).
2.     Mengikutsertakan Staf/PNS pada Diklat-diklat maupun Latihan-latihan baik menyangkut Eselonering maupun Pelatihan Fungsional lainnya yang sesuai dengan Kompetensi tingkat Eselonering dalam Struktural tertentu di masing-masing unit kerja.
Dari bulan januari sampai dengan juni 2005 telah mengirimkan sebanyak ± 4 orang PNS dari seluruh Instansi yang ada untuk mengikuti berbagai diklat Fungsional yang diadakan oleh Bandiklat Depdagri, Bandiklat Prov NAD serta berbagai Instansi Swasta guna meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan para PNS kita yang disesuaikan dengan kompetensi masing-masing PNS dimaksud.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk memilih judul suatu karya ilmiah yaitu: “Pentingnya Pendidikan Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam Upaya Memperoleh Pengembangan Karier Pada Bagian Kepegawaian Kantor Bupati Aceh Tamiang”.

  1. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.     Tujuan penelitian
Untuk mengetahui tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.      Untuk mengetahui sejauh mana minat PNS Aceh Tamiang dalam pelaksanaan Program Pendidikan demi Pengembangan Kariernya.
b.     Untuk mengetahui kendala atau hambatan serta mencari solusi atau pemecahan masalah selama program pendidikan dan pengembangan karier dilaksanakan pada instansi tersebut.

2.     Kegunaan Penelitian

a.      Sebagai sumbangan pemikiran kepada Pimpinan Instansi khususnya dan Aparatur Pemerintah umumnya dalam memberikan motivasi berupa pendidikan kepada PNS Kabupaten Aceh Tamiang sehingga mencapai tujuannya.
b.     Untuk melatih dan menambah wacana berfikir penulis yang berkaitan dengan sumber daya manusia, khususnya mengenai pendidikan dan pengembangan karier.
c.      Sebagai salah satu syarat dalam rangka mengikuti ujian penyesuaian gelar.


















BAB  II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A.    Pengertian Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan “Invesment in human resource” atau investasi sumber daya manusia atau sering juga disebut sebagai suatu “capital investment”. Ada beberapa pengertian mengenai Pendidikan dari beberapa pendapat para ahli yaitu sebagai berikut:
Menurut Martoyo (2003:64) Suatu pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pengembangan sumber daya manusia.
Selanjutnya menurut Andrew (2004:51) menuliskan pembatasan pengembangan dalam pengertian pendidikan tersebut sebagai berikut:
“Development is a longterm educational process utilizing a systematic and organized procedure by which manajerial personnel learn conceptual and theoritical knowladge for general purposes.”
Dari definisi diatas jelas bahwa “pengembangan/pendidikan” lebih bersifat filosofis dan teoritis.

B.    Prinsip-prinsip Latihan dan Pendidikan

Berdasarkan pengalaman dan penelitian para ahli, ada beberapa prinsip latihan dan pendidikan, antara lain apa yang dikemukakan Dale Yoder (2005:158) dalam bukunya yaitu ada 9 prinsip sebagai berikut:
1.     Individual defferences
2.     Relation to job analysis
3.     Motivation
4.     Active participation
5.     Selection of trainees
6.     Selection of trainer
7.     Trainer training
8.     Training Methods
9.     Principle of learning

C.    Pengembangan Karier

Setelah berbagai informasi dan bimbingan diberikan maka penetapan karier seseorang merupakan langkah awal untuk jenjang karier seseorang. Disinilah saat perlunya mulai dipikirkan oleh mereka tentang pengembangan dirinya masing-masing, sesuai kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam hal ini bagian kepegawaian dapat saja membantu pengembangan diri pegawai atau anggota organisasi yang bersangkutan.
Menurut Martoyo (2000:78) yang dimaksudkan dengan pengembangan karier atau “career development”, adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Bagaimanapun juga pengembangan karier masing-masing anggota dalam organisasi tentunya tidak sama, karena amat tergantung dari berbagai faktor.
Selanjutnya menurut Sondang (2002:215) perencanaan karier adalah keputusan yang akan diambil sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan, berarti bahwa seseorang sudah menetapkan rencana kariernya perlu menetapkan langkah-langkah tertentu guna mewujudkan hal tersebut.

D.    Dukungan Bagian Kepegawaian

Merupakan kenyataan bahwa dalam usaha menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan kariernya, seorang berangkat dari keinginan memuaskan berbagai jenis kebutuhannya baik dalam arti kebutuhan primer, sekunder, dan bahkan tertier. Berarti tujuan, sasaran dan kepentingan organisasi bisa saja ditempatkan pada peringkat pemuasan yang lebih rendah.
Oleh karena itu persepsi seseorang tentang kemungkinan meniti karier dalam suatu organisasi sangat diwarnai oleh pandangan sampai sejauh mana kebutuhan dan kepentingan pribadinya itu akan terpenuhi.
Sesungguhnya persepsi itulah yang menjadi dasar keputusan seseorang apakah akan terus berkarya dalam organisasi tertentu ataukah pindah ke organisasi yang lain di mana kepentingan pribadinya itu diperhitungkan akan lebih terjamin.
Kenyataan yang demikian itulah yang mengharuskan bagian kepegawaian bersikap proaktif dalam pengembangan karier para anggota organisasinya. Dengan sikap yang proaktif tersebut, menurut Sondang (2003:221) bagian kepegawaian akan dapat mencapai paling sedikit lima sasaran , yaitu:
1.     Membantu para pegawai dalam mengembangkan karier masing-masing yang pada gilirannya menumbuhkan loyalitas karena merasa dibantu oleh organisasi meraih kemajuan dalam kariernya yang biasanya mengurangi keinginan pindah ke tempat pekerjaan yang lain.
2.     Tersedianya sekelompok pegawai yang memiliki potensi dan kemampuan untuk dipromosikan di masa yang akan datang.
3.     Membantu para pelatih mengidentifikasikan kebutuhan para pegawai dalam pelatihan dan pengembangan tertentu.
4.     Perbaikan dalam prestasi kerja, penigkatan loyalitas dan penumbuhan motivasi di kangangan para pegawai.
5.     Meningkatkan produktivitas dan mutu kekaryaan para pegawai.
Tercapainya berbagai sasaran tersebut tidak hanya menguntungkan para pegawai sendiri, tetapi juga organisasi yang bersangkutan.


BAB  IV
PENUTUP

Faktor Pendidikan dalam upaya memperoleh pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap pemerintah. Adapun dari bab-bab terdahulu dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.     Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Aceh Tamiang maka diperlukan peningkatan pengetahuan untuk dapat memberikan pelayanan prima secara optimal.
2.     Untuk mewujudkan peran PNS dalam meningkatkan pelayanan yang prima terhadap pemerintah dan pengembangan karier PNS dapat dilaksanakan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan-pelatihan secara kontinyu.
3.     Dengan adanya pelaksanaan pelatihan dan sekolah-sekolah diharapkan terwujudnya kinerja yang efektif dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan karier PNS Kabupaten Aceh Tamiang.
4.     Adapun dukungan dari Bagian Kepegawaian Setdakab Aceh Tamiang sangat diharapkan dalam mencapai Pengembangan Karier PNS.



DAFTAR PUSTAKA

1.           Andrew, E, Sikula, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Alfabeta, Jakarta, 2004.

2.           Dale Yoder, Personnel Principle and Policies, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2005.

3.           Martoyo, Susilo, SE, Manajemen sumber Daya Manusia, Edisi 4, BPFE, Jakarta, 2000.

4.           PP No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri Sipil.

5.           Sondang, P, Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2002.
 


























Paling Banyak Diminati