Monday, 1 April 2019

Eni Yusniar



ANALISA EFEKTIVITAS
SUMBER DAYA MANUSIA
PADA APOTEK KIMIA FARMA LANGSA








S K R I P S I










Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat


Guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada


Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase






O l e h










ENI YUSNIAR

NIM : 9910822

NIRM : 9913525310079


































SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN


(STIM) PASE LANGSA


2004



BAB  I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Semua individu-individu merupakan komoditi berharga dan cadangan untuk manajer-manajer yang bergantung pada mereka untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pada beberapa organisasi, manusia dan ide-ide inovatif yang mereka hasilkan merupakan “produk” yang dihasilkan perusahaan. Pada beberapa perusahaan lainnya, tergantung dari rancangan pekerjaan (job design), manusia bisa menjadi suatu kebutuhan namun mempunyai peranan yang lebih kecil dari usaha keseluruhan karena mesin-mesinlah yang mengerjakan pekerjaan terbanyak.
Perusahaan yang bersaing dengan dasar kemampuan tenaga kerja mengetahui pentingnya sumber daya terhadap suksesnya organisasi tersebut. Walaupun demikian nilai moneter yang pasti dari tenaga kerja yang terampil bisa saja sulit untuk diidentifikasikan. Suatu organisasi dapat menciptakan tenaga kerja yang bekerja lebih keras atau lebih cerdik daripada pesaing-pesaingnya, atau menemukan metode- metode baru. Tak ada rumusan untuk menetapkan nilai yang tepat pada nilai dan aktivitas yang demikian.
Kualitas tenaga kerja dapat menjadi keuntungan yang kompetitif, itu dapat juga menjadi kewajiban. Tapi ketika beberapa tenaga kerja mengetahui bagaimana mengerjakan pekerjaan mereka yang rumit, tak tertutup kemungkinan satu persatu tenaga kerja akan meninggalkan organisasi, atau para tenaga kerja tersebut menolak untuk berubah bekerja lebih efektif, hal ini dapat menyebabkan Sumber Daya Manusia menjadi masalah yang merugikan organisasi. Dengan adanya strategi yang efektif dan produk atau pelayanan yang baik belum tentu menjamin keberhasilan organisasi jika individu dari tenaga kerjanya tidak mengimplementasikan strategi tersebut atau menghasilkan barang atau jasa dari organisasi dengan efisien.
Jenis-jenis sistem dan praktik Sumber Daya Manusia berbeda satu sama lain pada berbagai organisasi. Sistem dan praktik ini mengalami perubahan sebagai respons terhadap lingkungan yang berbeda, namun Manajemen Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh terhadap efektivitas organisasi dan kemampuan bersaing  organisasi.
Sulit untuk membicarakan organisasi tanpa melihat kepada beberapa detail mengenai apa yang dimaksud dengan efektivitas. Jika organisasi dianggap tidak efektif dalam beberapa hal, maka dengan sederhana di sana ada kebutuhan untuk perubahan. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa sungguh sering ketidakefektifan dalam suatu organisasi membawa kesulitan yang lebih besar dalam menciptakan kemungkinan terjadinya perubahan. Dalam hal ini organisasi harus mampu dan jeli dalam melakukan ukuran efektivitas sumber daya manusia.
Produktivitas, kualitas, pelayanan, ketidakhadiran, dan masuk-keluar karyawan semua dapat diukur dan semua berhubungan dengan aktivitas yang dilaksanakan dalam organisasi. Namun, ada mitos bahwa seseorag tidak dapat mengukur apa yang dikerjakan oleh fungsi Sumber Daya Manusia. Mitos itu telah merugikan depatemen Sumber Daya Manusia karena setiap usaha yang mempunyai nilai tambah dilihat sebagai “mistik” atau “sulap”. Semua itu tidak benar; Sumber Daya Manusia seperti pemasaran, legal, atau keuangan harus dievaluasi bedasarkan nilai tambah yang diberikan pada perusahan. Mendefinisikan dan mengukur Efektifitas Sumber Daya Manusia tidaklah langsung telihat seperti bidang lain yang dapat diukur secara kuantitatif, tetapi ini dapat dilakukan.
Supaya efektif perusahaan harus dapat mencapai tujuan, tetapi dengan cara yang paling efisien dalam penggunaan sumber daya. Sebagai contoh menyediakan tempat penitipan anak untuk semua tenaga kerja mungkin akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dengan efektif dalam hal masuk-keluar, tetapi hal ini bisa terlalu mahal untuk perusahaan mengimplementasikan hal tersebut.
Departemen Sumber daya Manusia adalah sebuah organisasi dalam organisasi. Apa yang dikerjakan (atau tidak dikerjakan) mempengaruhi seluruh sistem organisasi. Supaya berfungsi secara efektif, Sumber Daya Manusia harus mempunyai visi yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dan siapa yang harus dilayani. Perspekif itu harus menyatukan semua staff Sumber Daya Manusia dam menyediakan dasar untuk setiap keputusan. Sumber Daya Manusia dapat memposisikan dirinya sebagai mitra (partner) sebuah organisasi dengan mendemonstrasikan kepada semua pihak di organisasi bahwa ada hubungan antara kegiatan Sumber Daya Manusia dengan kontribusi terhadapat hasil organisasi. Untuk mendemonstrasikan semua itu, praktisi Sumber Daya Manusia harus bersiap untuk mengukur hasil kegiatan Sumber Daya Manusia. Lalu unit Sumber Daya Manusia harus mengkomunikasikan kepada semua pihak di organisasi. Ukuran (measurement) adalah kunci sukses kegiatan Sumber Daya Manusia.
Demikian juga Perusahaan Apotek Kimia Farma Langsa yang bergerak dibidang penjualan obat-obatan di Kota Langsa dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja para karyawan yaitu melakukan upaya-upaya tersebut diatas yang difokuskan kepada peningkatan kualitas pembenahan semua sistem yang berhubungan dengan aktivitas yang dilaksanakan dalam organisasi secara efektif.
Mengingat pentingnya Menilai Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan efektivitas kerja baik pimpinan maupun karyawan maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”ANALISA EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA PADA APOTEK KIMIA FARMA LANGSA”.

B.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.      Tujuan Penelitian
a.   Untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas sumber daya manusia pada Apotek Kimia Farma Langsa.
b. Guna mengetahui sejauh mana program-program yang mendukung lancarnya efektivitas sumber daya manusia yang telah diterapkan oleh Apotek Kimia Farma Langsa.
2.      Kegunaan Penelitian
a. Dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi pihak perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia.
    1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dalam memahami masalah pengelolaan sumber daya manusia.
    2. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka penyelesaikan studi pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase Langsa.

  1. Hipotesa
Sebagai dugaan sementara dalam penulisan ini adalah meskipun sumber daya, dana dan sarana serta prasarana kerja telah disediakan oleh perusahaan obat Apotek Kimia Farma Langsa tapi belum meningkatkan efektifitas sumber daya manusianya.

D.    Metode Penelitian

Dalam usaha untuk mendapatkan data serta berbagai informasi yang diperlukan dalam penulisan ini maka penulis mengadakan penelitian dengan cara:
1.      Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk mendapatkan data dan informasi  primer yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan dengan cara :
a.      Wawancara
Yaitu merupakan kegiatan pengumpulan data yang penulis lakukan dengan mewawancarai pimpinan dan semua karyawan pada Apotek Kimia Farma Langsa, dengan menggunakan metode wawancara model terpimpin yaitu mengarahkan tanya jawab sesuai perencanaan yang telah penulis buat.
b.      Observasi (Pengamatan)
Yaitu merupakan kegiatan pengumpulan data yang penting dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pada Apotek Kimia Farma Langsa, yang kemudian menganalisanya secara ilmiah.
c. Quesioner : merupakan pertanyaan-pertanyaan yang Penulis sebarkan pada Apotek Kimia Farma Langsa untuk diisi oleh para karyawan yang mana untuk menjadi data penelitian bagi Penulis. Dalam hal ini penulis menyebarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut pada:
- Pimpinan                             1 orang             7%
                        - Karyawan tetap                   7 orang           47%
                        - Karyawan harian                 5 orang           33%
                        - Karyawan kontrak               2 orang           13%
                  Jumlah                        15 oang       100%    
2.      Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk memperoleh atau mendapatkan data sekunder yang merupakan pendukung data primer, maka penulis melakukan dengan cara mengutip pendapat-pendapat atau teori-teori dan pemahaman-pemahaman yang mempunyai kaitan dengan penulisan ini dengan cara membaca dan menyalin literatur-literatur pada Perpustakaan STIM Pase Langsa maupun menelaah buku-buku yang penulis miliki.

  1. Metode Analisa Data
Dalam upaya menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dan telaah literatur-literatur yang ada. Penulis menggunakan cara menganalisa data sebagai berikut :
1.      Metode Kualitatif
Dengan menggunakan metode ini, penulis mencoba menganalisa data yang diperoleh dari lapangan dan membuatnya dalam bentuk tabulasi kemudian membandingkan dengan pendapat para ahli dari teori yang ada sebagai landasan teoritis.
2.      Metode Kuantitatif
Dengan metode ini penulis menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian untuk melihat makna hubungan antara suatu isi variabel dengan variabel lainnya.

F.     Peralatan Analisis

Untuk mengetahui dan menguji hipotesa tentang Efektivitas Sumber Daya Manusia, maka digunakan peralatan analisis menurut Rangkuti (2002:138-140), dengan menggunakan skala Likert yaitu dengan cara menggabungkan variabel-variabel penentu Efektivitas Sumber Daya Manusia dimasukkan dalam pemikiran sbb:
Sangat Baik               5
Baik                            4
Cukup                         3
Kurang                        2
Sangat Kurang          1

Rumus yang digunakan adalah :
    10(Rij – 0,5)
Sij  = 
                                    Mi

Dimana :
Sij  =  Likert Score
Rij  =  Mean Score dari masing-masing variabel
Mi  =  Maximum Score
Dengan kriteria Efektivitas:
-          Target yang dibuat oleh pimpinan
-          Pengukuran produktivitas dan pengembangan tenaga kerja
-          Pemberian arahan oleh pimpinan
-          Penghargaan dan respek yang diberikan para karyawan
-          Penilaian positif karyawan terhadap perusahaan
-          Pengukuran kedisiplinan
-          Karyawan aktif dan bergairah dalam bekerja
-          Upah minimum Regional
Kriteria Sember Daya Manusia:
-          Struktur organisasi
-          Ketersediaan data personal oleh SDM
-          Pertemuan teratur yang dilakukan perusahaan
-          Peraturan Perusahaan
-          Program kesehatan dan keselamatan kerja
-          Struktur penggajian
-          Korelasi yang jelas antara jabatan dan penggajian
Untuk Uji Hipotesa digunakan rumusan sbb:
Proporsi sampel  – Proporsi populasi  (Ho)
Z  = 
                                    Standar error dari proporsi


            Dimana,


 
Standar error dari proporsi ( σ p )  =
 
                                                                                                  π ( 1  -   π )
                                                                                                      
n


Keterangan :

π         = proporsi Ho (50%)
σp       = proporsi sample efektif

G.    Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam mengambil kesimpulan penulisan skripsi ini, penulis membaginya dalam beberapa bab, dengan sistematika dari masing-masing bab sebagai berikut :

Bab  I              Pendahuluan

Dalam bab ini disajikan latar belakang permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesa, metode penelitian, metode analisa data, peralatan analisa dan sistematika penulisan.

BAB  II            Tinjauan Studi Kepustakaan

Dalam bab ini menguraikan beberapa pengertian efektifitas, aspek-aspek efektivitas, pengertian sumber daya manusia, riset sumber daya manusia, beberapa ukuran pemeriksaan efektivitas sumber daya manusia, dan pendekatan efektif dalam strategi SDM.



BAB  III            Hasil Penelitian
Dalam bab ini diuraikan tentang karakteristik responden, identifikasi efektivitas kerja, identifikasi Sumber Daya Manusia.
BAB  IV          Pembahasan
Pada bab ini penulis membuat  pembahasan mengenai analisa efektivitas dan analisa Sumber Daya Manusia, dan Analisa Riset Efektivitas Sumber Daya Manusia yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma Langsa
BAB  V           Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik penulis dari bab-bab sebelumnya dan juga akan dimuat saran-saran yang sesuai dengan hasil penelitian.












BAB  II

STUDI   KEPUSTAKAAN



A.     Pengertian Efektivitas
Dibawah ini ada beberapa pendapat mengenai definisi efektivitas diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Sondang (2002:20), Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, dana, sarana, dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu tepat pada waktunya. Berarti efektivitas sebagai orientasi kerja menyoroti empat hal, yaitu:
a.            sumber daya, dana sarana dan prasarana yang dapat digunakan sudah ditentukan dan dibatasi
b.            jumlah dan mutu barang atau jasa yang harus dihasilkan telah ditentukan
c.            batas waktu untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut sudah ditetapkan
d.            tata cara yang harus ditempuh untuk menyelesaikan tugas sudah dirumuskan

Demikian juga yang dikatakan Martoyo (2000:4), Efektivitas, adalah: Suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan, disertai dengan kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.
Selanjutnya menurut Mathis dan Jakson (2001:104) Efektivitas organisasi sering didefinisikan sebagai tujuan yang dapat dicapai.
Sedangkan Tyson & Jackson (2000:230-231), dalam suatu pengertian, efektivitas dapat didefinisikan sebagai kecakapan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Dasar efektivitas adalah integrasi yang berhubungan dengan lima elemen utama organisasi, yaitu:
·        Pengetahuan
·        Sumber daya bukan manusia
·        Proses-proses manusiawi
·        Pemosisian yang strategik
·        Struktur

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa suatu pekerjaan dikatakan efektif apabila pekerjaan tersebut dapat menghemat  waktu dan dana  sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan sehingga seorang manajer harus dapat menemukan pekerjaan yang benar untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

B. Aspek-aspek Efektivitas
Aspek-aspek mengenai Efektivitas menurut Mathis dan Jackson (2001:106) dibedakan atas dua aspek, yaitu
Efektivitas Teknis dari Departemen Sumber Daya Manusia didefinisikan sebagai keberhasilan melakukan rekrutmen, seleksi, manajemen kinerja, pelatihan, dan administrasi kompensasi dan benefir, Efektivitas Strategis didefinisikan sebagai merancang dan mengimplementasikan sekelompok kebijakan dan praktik yang konsisten yang menjamin kesuksesan bahwa Sumber Daya Manusia memberikan konstribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Husein Umar (2001:26), Aspek-aspek untuk meninjau efektivitas komunikasi antar pribadi adalah berikut ini:
a.   Keterbukaan
yaitu keinginan untuk terbuka serta mau menganggapi secara jujur dari lawan bicara
b.   Empati
yaitu mencoba merasakan perasaan yang sama dengan lawan bicara
c.   Dukungan
Mencoba untuk tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan, akan tetapi mendukung isi pembicaran walau hanya dengan tepukan atau sekedar mengangguk-anggukkan kepala
d.      Kepositifan
Maksudnya jika seseorang  mempunyai perasaan negatif kepada orang lain dan dikomunikasikan kepada orang lain, maka akan terjadi mata rantai perasaan negatif kepada orang tersebut, akibatnya komunikasi akan terganggu. Jadi hidupkanlah perasaan positif kepada orang lain.
e.      Kesamaan
Karena kenyataannya tidak ada manusia yang sama, sekalipun mereka kembar maka komunikasi antar pribadi akan lebih efektif jika terjadi dalam suasana kesamaan. Dengan cara ini diharapkan terdapat pengenalan tak terucapkan, sehingga terjadi rasa saling hormat dan saling menghargai.

Selanjutnya Tyson & Jackson (2000:232), mengatakan bahwa kriteria efektivitas merupakan hal yang sangat penting. Jenis kriteria efektivitas yang sebelumnya digunakan adalah :
·        Pengarahan: menetapkan tujuan, perencanaan jangka panjang dan jangka pendek; kewirausahaan dan investasi yang dapat dipercaya dalam perusahaan-perusahaan komersial; merencanakan struktur organisasi yang tepat; memelihara citra positif perusahaan.
·        Delegasi: motivasi dengan mendorong diambilnya keputusan yang dipertimbangkan dengan baik yang mengarah kepada tindakan.
·        Pertanggungjawaban: pengertian yang jelas mengenai siapa bertanggung jawab terhadap apa, tanpa ada kesenjangan diantara sejumlah pertanggungjawaban.
·        Pengendalian: mengawasi kinerja yang tidak sesuai dengan tujuan dan standar.
·        Efisiensi: penggunaan optimum dari sumber daya dan pencapaian terhadap tingkat output yang direncanakan dengan biaya minimum.
·        Koordinasi: mengintregasikan aktivitas dan kontribusi dari bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
·        Adaptasi: kemampuan untuk menganggapi perubahan lingkungan, kecakapan untuk membuat inovasi dan memecahkan masalah.
·        Sistem sosial dan harapan perorangan: memelihara sistem sosial, hubungan dan keadaan tenaga kerja supaya perusahaan mendapatkan komitmen dari karyawan.



C. Pengertian Sumber Daya Manusia
Dibawah ini terdapat beberapa pengertian mengenai Sumber Daya Manusia :
Martoyo (2000:5-6) dalam bukunya mengatakan Sumber Daya didefinisikan sebagai alat mencapai tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan tertentu atau meloloskan diri dari kesukaran. Dengan kata lain “sumber daya” merupakan suatu abstraksi yang mencerminkan appraisal manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi atau operasi. Sebagian besar sumber daya manusia merupakan hasil akal budinya disertai pengetahuan serta pengalaman yang dikumpulkan dengan sabar melalui jerih payah dan perjuangan berat.
                 
Menurut Sondang (2002:2) mengatakan, usaha mencari dan menemukan jawaban yang logis dan rasional terhadap semakin besarnya perhatian terhadap pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain:
1.      Pendekatan Politik
2.      Pendekatan Ekonomi
3.      Pendekatan Hukum
4.      Pendekatan Sosio-Kultural,
5.      Pendekatan Administratif, dan
6.      Pendekatan Teknologikal.

Selanjutnya Martoyo (2000:8) bahwa sumber daya manusia sebenarnya sudah dikenal sejak timbulnya interaksi antar manusia yang selalu mencari alat untuk mencapai tujuan dan sesuatu di luar diri manusia itu sendiri, yang pada saat ini disebut alam.
Sumarsono (2003:4), Sumber daya manusia atau human resources mengandung dua pengertian, Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Pegertian kedua dari SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja utnuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.

D.    Riset Sumber Daya Manusia
Yang dimaksud dengan Riset Sumber Daya Manusia menurut Mathis dan Jackson (2001:107) adalah analisis data untuk menentukan efektivitas Sumber Daya Manusia yang lalu dan sekarang
Lanjutnya Riset tersebut secara umum dapat dikatagorikan sebagai riset primer yaitu data dikumpulkan secara langsung untuk proyek yang spesifik (Survei, sikap, kuesioner, wawancara, dan eksperimen), riset sekunder menggunakan riset yang sudah dilakukan oleh orang lain sebelumnya dan dilaporkan pada buku, artikel di jurnal profesional, atau sumber lainnya.

Umar (2003:37), Riset  aplikasi bidang PO dalam pembahasan aspek MSDM dan perilaku organisasi, hendaknya dilaksanakan atas dasar kebutuhan, yaitu kebutuhan dari manajemen untuk pengambilan keputusan bidang PO. Tujuan riset PO yang utama adalah melakukan kajian secara ilmiah.
Metode Riset yang sering digunakan pada riset Sumber Daya Manusia, Mathis dan Jackson (2001:107-109):
Eksperimen dan Proyek Percobaan,  dapat membedakan pandangan yang berguna atas Sumber Daya Manusia. Suatu Eksperimen memperlajari bagaimana faktor-faktor merespons pada saat perubahan dibuat pada satu atau lebih variabel atau kondisi.

Survei  Sikap Tenaga Kerja, Opini tenaga kerja dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah spesifik, mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan tenaga kerja, mengungkapkan di mana kegiatan Sumber Daya Manusia diterima dengan baik atau dilihat secara negatif. Survei sikap tenaga kerja menekankan pada perasaan dan kepercayaan tenaga  kerja tentang pekerjaan dan organisasi.

Wawancara Keluar (Exit Interview), dilakukan saat tenaga kerja keluar dari organisasi dan ditanya apa alasan berhenti. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoreksi masalah sehingga tenaga kerja lain tidak akan berhenti.

Umar (2003:45) macam-macam metode riset SDM yang umum dipakai, yang diturunkan dari tiga macam desain riset bisnis, yaitu disain eksploratif mengutamakan metode survei, deskriptif menggunakan metode studi kasus, tindak lanjut, analisis isi, dan kecenderungan  sedangkan kausal dapat menggunakan metode korelasional  atau eksperimen.

E.     Beberapa Ukuran Pemeriksaan Efektivitas Sumber Daya Manusia
Jac Fict-Enz yang dikutip oleh Susilo (2001:106) mengatakan ukuran dari pencatatan untuk memeriksa efektivitas fungsi Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut:
·        Biaya Sumber Daya Manusia per tenaga kerja
·        Kompensasi dalam persentase biaya
·        Biaya Departemen Sumber Daya Manusia dalam persentase total biaya
·        Tingkat masuk-keluar
·        Tingkat ketidakhadiran
·        Biaya kompensasi tenaga kerja per tenaga kerja

Daftar periksa dalam prose audit SDM memiliki fungsi pelengkap cukup penting dan karenanya pembuatan daftar periksa perlu dirancang dengan cermat agar penggunaanya dapat memberikan manfaat maksimal.
Menurut Susilo (2002,110), ada 6 model daftar periksa audit SDM, yaitu:
1.      Daftar Periksa Manajemen SDM Secara Umum
2.      Daftar Periksa Standar SA 8000
3.      Daftar Periksa Fungsi Rekrutmen
4.      Daftar Periksa Fungsi Pelatihan
5.      Daftar Perika Fungsi Penilaian Karya
6.      Daftar Periksa Sistem Pengupahan



F.     Pendekatan Efektif Dalam Strategi Sumber Daya Manusia
Menurut Soetjipto (2002:56), ada beberapa pendekatan yang efektif untuk diterapkan dalam strategi Sumber Daya Manusia adalah:
1.      Focus on issue approach
Pendekatan yang berfokus pada issue dapat membantu perusahaan :
b.      menentukan kondisi yang diinginkan dan mengisi/melengkapi “gap” antara kondisi sekarang dengan kondisi yang diinginkan.
c.      Lebih selektif dalam memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap penting.
d.      Membangun “sense of agency” dan komitmen untuk bertindak.
2. Integrated approach
Pendekatan ini meliputi integrasi antara:
a.      General management dan perspektif fungsional SDM
b.      Perspektif manajer lini dan staf mengenai pengelolaan SDM
c.      Perspektif perusahaan dan tenaga kerja serta unsur-unsur pokok lainnya.
d.      Perspektif unit-unit bisnis/divisi dengan perusahaan secara keselururuhan
e.      Perspektif lingkungan internal dan eksternal

  eralatan Analisis menurut Mathis dan Jackson (2001:108) Variabel-variabel mengenai Sumber Daya Manusia  antara lain:
·        Kepatuhan hukum
·        Pencapaian Sumber Daya Manusia
·        Mempertahankan Sumber Tenaga Kerja
·        Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dengan menggunakan skala :

SANGAT BAIK (lengkap, lancar, dan dilakukan dengan baik)                  3 angka
CUKUP (hanya memerlukan beberapa pembaharuan)                            2 angka
LEMAH (membutuhkan banyak perbaikan/perubahan)                           1 angka
TIDAK ADA SECARA DASAR                                                    0 angka

Evaluasi angka audit Sumber Daya Manusia Sebagai berikut :

60-75           : Kegiatan Sumber Daya Manusia telah lengkap, efektif, dan mungkin memenuhi persyaratan hukum
45-59           : Kegiatan Sumber Daya Manusia cukup, tetapi tidak selengkap  dan seefektif yang seharusnya juga tampaknya beberapa risiko hukum berpotensi muncul
30-44           : Masalah utama Sumber Daya Manusia ada dan perhatikan yang sungguh-sungguh harus diberikan untuk menambah dan mengubah kegiatan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
Di bawah 30:  Masalah hukum yang serius ada, dan kelihatannya masalah Sumber Daya Manusia ini tidak dibicarakan



BAB  IV
PEMBAHASAN

A. Analisa Efektivitas

Apotek Kimia Farma Langsa menentukan dasar efektivitas pada  perusahaannya adalah integrasi. Kinerja perusahaan terdiri dari seluruh rangkaian elemen yang dalam beberapa cara harus diintegrasikan Kinerja yang dimaksud oleh perusahaan tersebut adalah ditentukan dengan mencapai atau melebihi sasaran perusahaan dan mungkin juga sasaran dan tanggung jawab sosial.
Efektivitas kerja yang diterapkan Apotek Kimia Farma Langsa telah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan harapan karyawan. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden terhadap kuisioner yang disebarkan dan dikembalikan serta dianalisa kembali dengan bantuan peralatan analisa skala likert yaitu memberikan penilaian positif yang berkisar antara skala 3, 4, dan 5. Kesemua hal yang telah ditunjukkan oleh skor tersebut dapat dianalisa bahwa  efektivitas kerja pada Apotek Kimia Farma Langsa dinilai telah berjalan dengan baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel IV-1 yang menunjukkan perhitungan Skala Likert mengenai efektivitas kerja (lampiran I).
Dengan besarnya proporsi yang dipakai untuk mengatakan efektif adalah 50%, dan untuk menyakinkan bahwa 50% adalah efektif. Maka dapat dibuktikan sebagai berikut:

TABEL IV-2
 HASIL PERHITUNGAN EFEKTIVITAS
 PADA APOTEK KIMIA FARMA LANGSA
 TAHUN 2004



 Hasil
 Jumlah
 Persentase
 (orang)
 (%)
 Efektif
                9
              60.00
 Tidak Efektif
                6
             40.00
 Jumlah 
              15
          100,00
            Sumber: tabel IV-1, (diolah)
Dari tabel tersebut sesuai dengan peralatan analisa menujukkan efetifvitas kerja yang dilakukan pada tahun 2004 oleh Apotek Kimia Farma Langsa adalah sebanyak 9 responden atau 60% mengatakan telah berjalan dengan efektif dan sebanyak 6 responden atau 40% mengatakan tidak efektif. Sehingga Efektivitas Kerja pada Apotek Kimia Farma Langsa telah berjalan dengan efektif.

B. Analisa Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan strategi bisnis di masa yang akan datang, yang tentunya dipengaruhi oleh perubahan kondisi lingkungan menuntut pimpinan Apotek Kimia Farma Langsa untuk mengembangkan program-program yang mampu mendukung rencana bisnis.
Perhitungan Likert’s Score Sumber Daya Manusia Pada Apotek Kimia Farma Langsa (Tabel IV-3) dapat dilihat pada lampiran II.
Dengan besarnya proporsi yang dipakai untuk mengatakan sumber daya manusia efektif adalah 50%, dan untuk menyakinkan bahwa 50% adalah efektif. Maka dapat dibuktikan pada tabel IV-4 sebagai berikut:
TABEL IV-4
 HASIL PERHITUNGAN SUMBER  DAYA MANUSIA
 PADA APOTEK KIMIA FARMA LANGSA
 TAHUN 2004



 Hasil
 Jumlah
 Persentase
 (orang)
 (%)
 Efektif
                 8
             53,27
 Tidak Efektif
                 7
             46.73
 Jumlah 
                15
         100,00
          Sumber: Tabel IV-3, (diolah)
Dari tabel tersebut sesuai dengan peralatan analisa menujukkan sumber daya manusia yang dilakukan selama tahun 2004 oleh Apotek Kimia Farma Langsa adalah sebanyak 8 responden atau 53.27% mengatakan telah berjalan dengan efektif dan sebanyak 7 responden atau 46,73% mengatakan tidak efektif. Sehingga dapat dianalisa bahwa Sumber Daya Manusia pada Apotek Kimia Farma Langsa telah berjalan dengan efektif.

C. Analisa Riset Efektivitas Sumber Daya Manusia yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma Langsa.
     
                              Riset terhadap Efektivitas Sumber Daya Manusia pada Apotek Kimia Farma ini ditujukan untuk mengetahui apakah sejak berdirinya perusahan tersebut sampai penelitian ini dilakukan telah berjalan secara Efektif.
Berdasarkan uraian pada hasil penelitian, penulis akan mencoba membandingkan antara teori dan kenyataan pada Apotek Kimia Farma Langsa. Menurut perhitungan dengan Skala Likert adalah sebagai berikut:

TABEL IV-5
 LIKERT'S SCORE EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 PADA APOTEK KIMIA FARMA LANGSA
 TAHUN 2004


Variabel
 Likert's Score
Efektivitas
                                     60,40
Sumber Daya Manusia
                                     53,20

                                   113,60
               Sumber: Tabel IV-1, Tabel IV-3, (diolah)
Dalam hal ini  besarnya proporsi yang yang dipakai untuk mengatakan bahwa efektivitas sumber daya manusia adalah 50%, dan untuk menyakinkan bahwa asumsi 50% dapat dikatakan efektif dilakukan pengujian proporsi adalah sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel  berikut:
 TABEL IV-6
 HASIL PERHITUNGAN EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 PADA APOTEK KIMIA FARMA LANGSA
 TAHUN 2004



 Hasil
 Jumlah
 Persentase
 (orang)
 (%)
 Efektif
                 9
              60,00
 Tidak Efektif
                 6
              40,00
 Jumlah 
                15
             100,00
           Sumber: Tabel IV-2, Tabel IV-4 (diolah)
Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapat hasil bahwa efektivitas Sumber Daya Manusia  yang mengatakan telah efektif adalah sebanyak 9 responden atau proporsinya sebesar 60,00% dan responden yang mengatakan tidak efektifnya sumber daya manusia yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma Langsa adalah sebanyak 6 orang responden atau proporsinya sebesar 40,00%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas sumber daya manusia yang diterapkan pada Apotek Kimia Farma Langsa telah efektif dengan dibuktikan pada pengujian hipotesa dengan standar error dari proporsi sebesar 0.129 didapat Z hitung bernilai 0.775 dengan menggunakan taraf nyata 0.05 diperoleh Z 0.05 = 0.140.
Jadi dapat dianalisa karena Z hitung lebih besar dari pada Z tabel (0.775 > 0.140), maka Hipotesa ditolak karena terbukti dengan besarnya persentase responden yaitu (9 orang responden atau 60,00%) yang menyebutkan bahwa efektifitas sumber daya manusia pada Apotek Kimia Farma Langsa telah berjalan lancar atau telah efektif








































Paling Banyak Diminati