Monday, 8 April 2019

Hamidah






HUBUNGAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK BORDIR PUTRI MANDIRI DI DESA ALUE BEURAWE LANGSA KOTA




S K R I P S I



Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat

Guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase




O l e h





HAMIDAH

NPm: 01.1.1161

NIM : 0113525310155

JURUSAN : MANAjEMEN

PROGRAM STUDI : STRATA SATU (S1)






SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN

(STIM) PASE LANGSA

2006



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
              Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi.
              Adapun Judul yang menjadi pokok pembahasan skripsi ini adalah : “HUBUNGAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK BORDIR PUTRI MANDIRI DI DESA ALUE BEURAWE LANGSA KOTA”.
              Penulis selanjutnya mengucapkan selawat serta salam kepada junjuangan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang  penuh pengetahuan. Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan untuk itu penulis dengan kerendahan hati siap menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.
                 Dalam Kesempatan ini Penulis juga ingin menyampaikan Penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
1.      Ayahanda, Ibunda dan suamiku tercinta serta saudara-saudaraku yang telah banyak memberi dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
2.      Bapak Drs. Said Yunus, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase Langsa dan juga selaku Pembimbing I yang telah memberikan dan meluangkan fikiran dan waktunya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.
3.      Bapak Saifuddin Puteh, SE, MM, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya yang sangat berharga dan membimbing serta memberikan petunjuk hingga Skripsi ini dapat selesai dengan baik.
4.      Bapak dan Ibu Dosen pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase Langsa
5.      Rekan-rekan Mahasiswa-mahasiswi atas bantuan dan dorongannya hingga selesainya skripsi ini.
6.      Bapak Pimpinan Industri Bordir Putri Mandiri di Langsa yang telah banyak                                 membantu dalam  mendapatkan data yang berhubungan dengan penyelesaian skripsi ini.
                   Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di skripsi ini maka dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran dari Bapak dosen serta ibu dosen dan mahasiswa-mahasiswi STIM Pase Langsa demi kesempurnaan skripsi ini.
              Atas bantuanya penulis mengucapkan terima kasih semoga Allah membalas kebaikan saudara-saudara semua. Amaiin

Langsa,          2006
       Penulis

   HAMIDAH


DAFTAR  ISI

                                                           
                                                            Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
ABSTRAKSI............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... vi

BAB  I       PENDAHULUAN.................................................................................... 1
                  A. Latar Belakang Permasalahan............................................................. 1
                  B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................... 3
                  C. Hipotesis.............................................................................................. 4
                  D. Metode Penelitian............................................................................... 4
                  E.  Metode Analisis Data......................................................................... 5
                  F.  Peralatan Analisis............................................................................... 6
                  G. Sistematika Penulisan......................................................................... 8
        
BAB  II     STUDI KEPUSTAKAAN........................................................................ 10
                  A. Pengertian Promosi........................................................................... 10
                  B. Tujuan Promosi.................................................................................. 11
                  C. Alat-alat Promosi............................................................................... 12
                  D. Pengertian Penjualan ........................................................................ 14
                  E.  Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan ................................ 15
                 
BAB  III   HASIL PENELITIAN............................................................................... 17  
                 A. Jenis Produk Bordir yang ditawarkan................................................ 17
                 B. Realisasi Penjualan Produk Bordir.................................................... 18
                 C. Promosi yang diterapkan.................................................................... 20
                 D. Pasar Sasaran....................................................................................... 27

BAB  IV  PEMBAHASAN........................................................................................ 29
                 A .Analisis Penjualan Produk Bordir..................................................... 29              
                 B. Analisis Promosi Penjualan Produk Bordir...................................... 31
                 C. Analisis Hubungan Promosi Terhadap Penjualan Produk
                      Bordir................................................................................................... 32

BAB  V  KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN................................................... 35
                A. Kesimpulan........................................................................................... 35
                B. Saran-Saran........................................................................................... 36

DAFTAR KEPUSTAKAAN..................................................................................... 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................ 38

ABSTRAKSI

HUBUNGAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT
PENJUALAN PRODUK BORDIR PUTRI MANDIRI DI
DESA ALUE BEURAWE LANGSA KOTA

Nama                       : Hamidah
NPM                        : 01.1.1161
Pembimbing I         : Drs. H. Said Yunus, MM
Pembimbing II        : Saifuddin Puteh, SE, MM

              Skripsi ini dimulai dari latar belakang Industri Kecil Bordir Putri Mandiri di Desa Alue Beurawe Langsa Kota yang merupakan Industri Rumah Tangga yang merupakan bentuk Perusahaan Swasta (Industri Rumah Tangga) yang terletak di Desa Aluer Beurawe. Industri rumah tangga ini bergerak dibidang Garmen yang melayani akan kebutuhan masyarakat Kota Langsa dan luar Aceh, didalam penjualan pakai jadi seperti baju bordir, jilbab, mukena, dll.
               Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  promosi terhadap penjualan produk Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota, serta mencoba mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dalam memasarkan produknya.
              Hipotesis dari penulisan skripsi ini diduga dengan adanya hubungan promosi yang dilakukan oleh pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dapat meningkatkan penjualan produk bordir.
              Dalam hasil penelitian skripsi ini terlihatlah bahwa hubungan promosi yang diterapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota yang berorientasi pada promosi personal selling yaitu kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumen, dalam menerapkan   promosi penjualan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan.
              Pada pembahasan diperoleh hasil analisis data bahwa nilai r yaitu 0.808 berarti adanya hubungan promosi yang mempengaruhi tingkat penjualan produk yaitu sebesar 80.80% yang dilakukan oleh pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota adalah positif, hampir mendekati +1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa yang telah diajukan adalah diterima dan terbukti.




DAFTAR TABEL


TABEL                                                                                      Halaman

III-1      JENIS PRODUK  PADA INDUSTRI BORDIR
             PUTRI MANDIRI LANGSA KOTA TAHUN 2005..................... 18


III-2      REALISASI PENJUALAN PADA INDUSTRI BORDIR
             PUTRI MANDIRI LANGSA KOTA TAHUN 2000 - 2004......... 19


III-3     JENIS-JENIS IKLAN DAN PROMOSI INDUSTRI
            KECIL BORDIR PUTRI MANDIRI LANGSA KOTA
            TAHUN 2005................................................................................... 22


III-4     BIAYA PROMOSI YANG DIKELUARKAN OLEH
            INDUSTRI BORDIR MANDIRI LANGSA KOTA
            TAHUN 2004 - 2005....................................................................... 27

IV-1     RAMALAN PENJUALAN PADA INDUSTRI BORDIR
            PUTRI MANDIRI LANGSA KOTA TAHUN 2004 -2005........... 30
       



















DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN                                                                                  Halaman
     I            PERHITUNGAN PERKIRAAN PENJUALAN PRODUK
                  BORDIR PADA INDUSTRI BORDIR PUTRI MANDIRI
                  LANGSA KOTA .................................................................................... 38

   
     II           PERHITUNGAN KORELASI HUBUNGAN PROMOSI
                   TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA INDUSTRI
                   BORDIR PUTRI MANDIRI LANGSA KOTA
                   TAHUN 2000 - 2004............................................................................ 40



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan
Didalam memasuki era globalisasi saat ini setiap perusahaan terus berlomba-lomba melakukan bermacam bentuk promosi, karena promosi merupakan satu keunggulan kompetitas dalam menciptakan perencanaan dan kebijakan dalam menyusun alokasi sumber daya manusia yang siap terjun dalam perusahaan dalam menghimpun target penjualan yang diinginkan oleh perusahaan akan tercapai dengan baik.
Tujuan utama setiap perusahaan industri rumah tangga terutama yang badan usahanya di kelola oleh pihak swasta semuanya bertujuan mencari keuntungan yang maksimum atau maksimum profit  dengan cara menekan biaya produksi  (Cost of Production) seminimal mungkin.
Di Nanggroe Aceh Darussalam khususnya di Kota Langsa banyak sekali didirikan usaha industri rumah tangga yang berorientasi pada produk bordir. Usaha menengah ini cukup banyak menciptakan lapangan kerja sebagai contoh dapat dilihat pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Kota Langsa, yang mempekerjakan karyawannya sebanyak 5 orang. Yang semua itu bergerak dibidang pembuatan bordir dan penjualan produk bordir.  Produk bordir yang paling laku dipasaran adalah baju bordir, jilbab, sprei, dan mukena.
Usaha untuk meningkatkan penjualan produk bordir pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa  menciptakan berbagai produk  yang bermotif baru yang sesuai dengan selera komsumen sehingga dapat menciptakan permintaan pasar. Dalam hal ini Industri  Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus melakukan promosi yang dapat dijangkau oleh masyarakat didalam maupun luar Aceh seperti Sumatra Utara, Malaysia dan lain-lain. Khususnya dengan cara mengadakan promosi penjualan produk bordir di setiap tahunnya melalui pameran dan radio diharapkan hasil penjualan produk bordir akan mencapai tingkat penjualan yang tinggi.
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang bersifat agresif yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam melakukan tindakan promosi yang semuanya dapat diwujudkan melalui kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa berdiri sejak tahun 1998  yang didirikan oleh Ir. Mursyida. Industri Kecil Bordir Putri Mandiri ini mempunyai harapan dikemudian hari agar produk bordir ini dapat berkembang pesat ditengah-tengah masyarakat Langsa Kota dan Kabupaten Aceh Timur  sampai ke Mancanegara sehingga dengan perkembangan dunia maka produk bordir ini menjadi perdagangan global di masa yang akan datang.
Namun demikian untuk perusahaan industri rumah tangga ini dalam menjalankan usahanya masih terus menerus melihat peluang pasar dan tantangan produk bordir dengan industri rumah tangga bordir yang lainnya, yang berada di Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur. Semuanya itu dapat mempengaruhi penjualan bordir pada Industri Kecil Bordir Putri  Mandiri Langsa Kota.
Untuk proses penjualan produk bordir perusahaan ini harus memiliki suatu perencanaan yang tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan yang harus dijalankan agar dapat menghasilkan tujuan penjualan khususnya penjualan produk bordir yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi target penjualan, keinginan dan kepuasan konsumen, khususnya yang ada di  Kota Langsa didalam memproduksi barang dan memasarkannya.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK BORDIR PUTRI MANDIRI   DI DESA ALUE BEURAWE LANGSA KOTA “

B.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
1.      Tujuan Penelitian.
a. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan promosi terhadap Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dalam menjual produk bordir pada saat ini.
b.Untuk mengetahui hubungan promosi terhadap penjualan produk Bordir Putri Mandiri.
c.Untuk mengetahui pengaruh hubungan  promosi terhadap tingkat penjualan produk Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota.
2. Kegunaan Penelitian.
a.       Sebagai salah satu informasi yang diharapkan dapat digunakan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota di dalam mengelola usaha produk bordir tersebut.
b.      Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang ilmu penjualan.
c.      Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sendiri dan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri  Langsa.
d.      Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase Langsa.


C.     Hipotesis
Penulisan ini  berpegang pada dugaan sementara bahwa diduga Promosi yang dilakukan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mempengaruhi tingkat penjualan produk bordir.

D.          Metode Penelitian
Upaya untuk mendapatkan data didalam penelitian serta informasi yang dibutuhkan maka penulis mengadakan beberapa metode  pengumpulan data  yang ditempuh dengan 2 cara yaitu :
1.   Penelitian Lapangan (Field Research) adalah penelitian yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yaitu yang dilakukan dengan cara:
a.   Wawancara, yaitu  kegiatan tanya jawab kepada pimpinan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dan karyawan mengenai Pemasaran produk bordir.
b.   Observasi (Pengamatan) yaitu kegiatan pengumpulan data yang penting dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota, yang kemudian dianalisis secara ilmiah.
2.      Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu
Penelitian yang berdasarkan teori-teori yang berasal dari literatur- literatur, dan brosur-brosur yang berhubungan dengan pendapat-pendapat atau teori-teori dan pemahaman-pemahanan yang berkaitan dengan penulisan ini dengan cara membaca dan menelaah buku-buku perpustakaan STIM dan koleksi pribadi  penulis miliki.

E.     Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dan telaah literatur-literatur yang ada penulis kumpulkan dengan 2 cara menganalisis data sebagai berikut:

1.      Metode Kualitatif
     Metode ini menganalisis data yang diperoleh dari lapangan langsung dan dibuat perbandingannya antara pendapat para ahli dan teori- teori yang ada sebagai landasan teoritis dan dikombinasikan dengan angka-angka yang sebenarnya.
2.      Metode Kuantitatif
     Dengan metode ini penulis menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian untuk melihat angka-angka yang berhubungan langsung antara permintaan dan penawaran dalam suatu perusahaan dengan membuat isi tabel dengan variabel lainnya.

F.      Peralatan Analisis
Untuk mengetahui dan menguji hipotesis tentang promosi penjualan pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa maka digunakan peralatan analisis persamaan linier oleh Gitosudarmo (2000:79,82) yaitu :
Y   =  a + bx
untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
∑Y
a   =
                 n

∑XY
b   =
                 X2


Dimana :
Y  = Penjualan produk bordir setiap tahun
a   = Variabel tetap dari penjualan
b   = Promosi
x   = Perencanaan penjualan bordir
n = jumlah tahun
            Dan juga dengan menggunakan peralatan analisis Koefisien Korelasi menurut Gitosudarmo (2000:96), yaitu:
                                                           
                                    n ∑XY   -  (∑X)(∑Y)
           

r  =
n ∑ X2        (∑ X) 2             n  ∑Y2          (∑ Y)2
              
Sedangkan Koefisien Penentu KP = r2
Dimana
r   = Koefisien korelasi
r2  = Koefisien penentu atau koefisien determinasi
n  = Jumlah tahun penjualan
X = Promosi
Y = Penjualan
Dari hasil perhitungan r akan memberikan perhitungan dengan arternatif yaitu:
a.       Apabila r mendekati + 1, berarti mempunyai pengaruh yang kuat dan positif terhadap perkembangan variabel y.
b.      Apabila r mendekati – 1, berarti  variabel x mempunyai pengaruh yang kuat dan negatif terhadap perkembangan variabel y.
c.      Apabila r mendekati 0, berarti x kurang berpengaruh terhadap perkembangan variabel y.

G.    Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan ini dibahas ke dalam 5 bab yang masing-masing bab sebagai  berikut :
BAB
I
PENDAHULUAN
Berisikan Latar Belakang Permasalahan dan Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian,  Metode Analisis Data, Peralatan  Analisis, dan Sistematika Penulisan.
BAB
II
STUDI KEPUSTAKAAN
Berisikan Pengertian Promosi, Tujuan Promosi, Alat-alat Promosi, Pengertian Penjualan, dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan.
BAB
III
HASIL PENELITIAN
Berisikan Jenis Produk Bordir yang ditawarkan, Realisasi Penjualan Produk Bordir, Promosi yang diterapkan, Pasar Sasaran.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Berisikan Analisis Penjualan Produk Bordir dan Analisis Promosi Penjualan Produk Bordir, Analisis Hubungan Promosi Terhadap Penjualan Produk Bordir.
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
Bab ini menguraikan tentang Kesimpulan dan Saran-saran yang berhubungan erat dengan penulisan skripsi ini.














BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN

A.   Pengertian Promosi
Produk yang sudah dirancang dengan baik serta telah ditentukan harga jualnya secara tepat, belum menjamin keberhasilan pemasaran terhadap produk tersebut. Hal itu disebabkan karena apabila produk yang sudah bagus tidak dapat diperkenalkan pada konsumen maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasar. Maka dari itu suatu organisasi atau perusahaan membutuhkan promosi. Ada beberapa pendapat mengenai definisi promosi yaitu sebagai berikut:
Menurut Sudarmo (2000:237) Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan mereka dan kemudian menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
Menurut Irawan (2001:153) Promosi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Karena itu perusahaan harus memasang iklan, menyelenggarakan promosi penjualan, mengatur publikasi dan menyebarkan tenaga penjualan untuk mempromosikan produk-produknya.

Selanjutnya Boyd, Walker dan Larreche (2002:65) Promosi adalah sebuah program terkendali dan terpadu dikelola dari metode komunikasi dan materi untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon pelanggan dengan menyampaian ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada kinerja laba jangka panjang.

Dari pendapat para ahli promosi merupakan salah satu kunci atau kiat kampanye pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

Tujuan Promosi
Tugas para pemasar tidak hanya membuat produk yang disukai konsumen atau produk yang berkualitas tinggi dengan harga jual yang pantas, akan tetapi haruslah  pula berusaha untuk mengkomunikasikan atau mempromosikan produk tersebut kepada konsumen atau pembeli, perantara dan masyarakat. Hal ini bertujuan antara lain:
Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000:96) tujuan promosi adalah fungsi dari keseluruhan program pemasaran yang membutuhkan respon segera seperti iklan surat langsung, kupon dan katalog.
Selanjutnya menurut Sudarmo (2000:241) Tujuan utama perusahaan mengadakan promosi adalah:
1. Untuk memberikan informasi
2. Untuk mempengaruhi (persuasif)
3. Untuk mengingatkan kembali konsumen terhadap produk perusahaan.
Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa tujuan promosi merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi konsumen didalam informasi tentang produk-produk yang ditawarkan sehingga konsumen akan tertarik dan mau mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

Alat-alat Promosi
Banyak faktor yang mempengaruhi pemasar dalam memilih alat-alat promosi dalam memperkenalkan produknya di pasar. Oleh karena itu pemasar dapat memilih beberapa macam alat-alat promosi yaitu sebagai berikut:
Menurut Sudarmo (2000:237-240) alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan suatu produkdapat dipilih beberapa cara, yaitu:
1.      Iklan atau Advertensi yaitu alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen seperti pada surat kabar, radio, majalah bioskop, televisi atau pun dalam bentuk poster-poster.
2.      Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan produknya yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihat dan bahkan dengan cara penerapan dan pengaturan tertentu untuk menarik konsumen.
3.      Publisitas adalah cara yang digunakan oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan.
4.      Personal Selling adalah kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumen yang diharapkan adanya hubungan interaksi yang positif para pengusaha dengan calon pelanggan.

Selanjutnya Boyd, Walker dan larreche (2000:65) Perusahaan mengembangkan program pemasarannya melalui penggunaan iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Pengertian komponen-komponen bauran promosi tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Iklan (advertising) adalah bentuk presentasi dan promosi gagasan, barang dan jasa non pribadi yang dibayar sponsor tertentu.
2.    Penjualan perseorangan (personal selling) adalah proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide.
3.    Promosi penjualan (sales promotion) adalah insentif yang dirancang untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk dalam jangka pendek.
Hubungan masyarakat (public realtion) adalah stimulasi permintaan yang tidak dibayar dan non pribadi atas sebuah produk jasa atau unit bisnis dengan menghasilkan berita.

Sedangkan menurut Irawan (2001:165) mengatakan setiap media promosi yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan personal, dan publisitas mempunyai ciri-ciri tersendiri:
1.      Iklan. Karena banyaknya ragam dan penggunaan iklan maka sukar sekali membuat generalisasi menyeluruh mengenai kualitas khusus dari iklan sebagai komponen bauran promosi. Namun kualitas berikut perlu dicatat yaitu:
-         Penampilan publik
-         Daya serap
-         Ungkapan perasaan yang diperjelas
-         Tidak ada hubungan tatap muka
-         Meningkatkan citra
2.      Promosi penjualan. Walaupun alat-alat promosi penjualan seperti kupon, kontes, premi, dan lain sebagainya merupakan suatu gabungan.
3.      Penjualan tatap muka. Penjualan semacam ini merupakan cara efektif untuk menanamkan pilihan pembeli pada tingkat tertentu dalam proses pembelian.
4.      Publisitas. Penampilan publisitas berdasarkan tiga kualitas khusus sebagai berikut:
-         Nilai kepercayaan yang tinggi
-         Dorongan keluar
-         Dramatisasi

Selanjutnya menurut Kotler (1997:222) alat-alat promosi terdiri dari: periklanan, promosi penjualan, hubungan masyaakat dan publisitas serta penjualan pribadi.
Berbagai macam alat-alat promosi dapat digunakan oleh pemasar dalam memperkenalkan produknya ke pasar sehingga konsumen dapat berkomunikasi secara tidak langsung atau konsumen dapat  memanfaatkan fasilitas tersebut guna mendapat masukan mengenai sesuatu produk.



Pengertian Penjualan
Setelah barang atau jasa dihasilkan maka suatu organisasi/perusahaan akan berusaha untuk menjual produknya tersebut sebanyak mungkin sehingga mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan. Yang mana hal ini terutama merupakan tanggung jawab pada bagian penjualan. Ada beberapa pendapat mengenai penjualan yaitu sebagai berikut:
Boyd, Walker dan Larreche (2000:99)  Penjualan adalah sarana promosi termasuk iklan promosi konsumen dan perdagangan serta hubungan masyarakat yang dapat digunakan pemasar untuk berkomunikasi dengan pelanggan potensial.
Selanjutnya Swastha (2001:5) menjelaskan pengertian penjualan adalah sebagai berikut:
1.     Penjualan adalah manipulasi
     Salah satu kritik tentang penjualan yang mungkin paling sering muncul adalah bahwa penjualan itu membuat orang membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Para wiraniaga (salesman) dianggap kurang bermoral, tidak pernah berkeberatan dan tidak sombong atau sangat rendah hati, tetapi tidak memiliki kekuatan terhadap orang lain.
2.     Penjualan Menunjukkan Suatu KepribadianYang Khilaf
     Sering wiraniaga dianggap mempunyai kebiasaan suka membujuk. Mereka selalu berusaha membuat orang lain mau menerima idenya.
3.     Penjualan Adalah Tidak Produktif
     Mitos ini menunjukkan bahwa wiraniaga itu selalu bergaul pada orang lain, tidak dapat menghasilkan sendiri.
4.     Penjualan Adalah Untuk Para Extrovert
     Mitos ini menyatakan bahwa penjualan tatap muka ini hanya berkaitan dengan orang-orang. Anda tidak memerlukan pengetahuan teknis atau keterampilan menjual hanya cukup dengan senyum dan mengingat nama-nama.
5.     Penjualan Adalah Pekerjaan Yang Berstatus Rendah
     Banyak yang beranggapan bahwa status witaniaga di masyarakat umumnya agak rendah, tetapi saat ini sudah mulai meningkat. Dengan semakin banyaknya orang mennyadari bahwa mereka tidak dapat dimanupulasi (karena teman atau tetangga yang telah membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan), penjualan dianggap menjadi tantangan yang semakin positif.

Kata penjualan bisa diartikan tidak selalu memberikan gambaran tentang sesuatu yang positif, tetapi sering juga mempunyai arti  yang negatif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Suatu produk yang dihasilkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan baik berupa barang ataupun jasa, pasti akan diperkenalkan dan dijual ke pasar. Dalam membantu keberhasilan penjualan, perlu diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan tersebut sehingga dapat berhasil semaksimal mungkin.
Menurut Swastha (2001:129), faktor-faktor tersebut adalah: (1) kondisi dan kemampuan penjual, (2) kondisi pasar, (3) modal, (4) kondisi organisasi perusahaan dan (5) faktor-faktor lain.
1.      Kondisi Dan Kemampuan Penjual
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.
2.      Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan jualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a.       Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen pasar industi, pasar penjualan, pasar pemerintah ataukah pasar internasional.
b.      Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c.      Daya belinya
d.      Frekuensi pembeliannya
e.      Keinginan dan kebutuhannya.
3.      Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini penjual harus memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti alat transpor dan lain sebagainya.
4.      Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (Bagian Penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.
3.  Faktor Lain
Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk pelaksanaannya diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan tersebut harus dikuasai oleh penjual karena dengan memahami faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pasar untuk membeli produknya.


BAB III

HASIL PENELITIAN

A.     Jenis Produk Bordir yang ditawarkan
   Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terletak di jalan Bata Lorong Ikmas no. 6 Desa Alue Beirawae. Industri rumah tangga yang dikatagorikan industri menengah yang didirikan pada tahun 1998 oleh Ir. Mursyida yang bergerak dibidang pembuatan bordir yang ditawarkan ke pasar meliputi 5 jenis bordir berdasarkan model dan motif yang berbeda-beda serta harga yang berbeda pula.
Industri bordir ini melakukan kegiatan penjualan produk bordir yang berorientasi kepada konsep keinginan, kebutuhan dan kepuasan konsumen serta masukan-masukan dari keinginan dan permintaan konsumen atau pelanggan terhadap produk tersebut.
Konsep penjualan produk bordir yang berdasarkan kebutuhan pelanggan ataupun konsumen dapat dibedakan atas dua kriteria, yaitu sebagai berikut:
1.      Kebutuhan yang diunggulkan,  disini bagi pelanggan atau konsumen berupaya mendapatkan harga yang murah (ekonomis)
2.      Pelanggan ataupun konsumen yang ada di Kota Langsa berupaya membeli produk dan menginginkan pelayanan yang baik dari Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota.
Menanggapi hal tersebut pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan dengan memberikan apa yang konsumen inginkan sehingga pelanggan merasa puas.

Dalam memasarkan hasil produksinya Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota menyediakan 5 jenis produk bordir yang ditawarkan kepada para konsumen di pasar yaitu meliputi produk Baju bordir, Mukena, Jilbab, Sprai, dan Selendang. Dan untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel III-1 yaitu sebagai berikut.

Berdasarkan Tabel III-1 Jenis Produk pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota Tahun 2005 yang ditawarkan ke pasar meliputi 5 jenis produk bordir, yaitu Baju bordir yang berukuran XL dengan penetapan harga jual yaitu sebesar Rp300.000 per buah,  Selendang yang berukuran besar diberi harga jual yaitu sebesar Rp50.000 per buah, dan untuk produk bordir lainnya khusus untuk wanita muslimah berupa Jilbab yang dengan ukuran besar harga Rp75.000 per buah,  Mukena untuk orang dewasa diberi harga jual yaitu sebesar Rp250.000 per buah,  dan Sprai Ukuran 6 Kaki  dengan harga jual Rp500.000 per buah.

B.     Realisasi Penjualan Produk Bordir

Kegiatan penjualan produk bordir pada Industri  Kecil Bordir Putri Mandiri  Langsa Kota, berorientasi kepada penjualan produk bordir yang bermotif baru dan desain yang baru pula yang sesuai dengan selera konsumen  (pelanggan) yang ada di Kota Langsa yang semua itu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Berdasarkan tabel diatas maka  realisasi penjualan produk Bordir Putri Mandiri Langsa yaitu:
Pada  tahun 2000  jumlah penjualan  produk bordir sebanyak  5.112 buah,  pada  tahun 2001 naik menjadi 6.782 buah, dan untuk tahun 2002 naik menjadi 8.750 buah, selanjutnya pada tahun 2003 naik menjadi 9.807 buah, dan pada tahun 2004 naik menjadi 10.432 buah.

C.     Promosi yang diterapkan
Tahap-tahap kegiatan promosi penjualan produk bordir pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota berorientasi pada promosi yang bersifat penjualan perseorangan dan promosi penjualan. Ada beberapa proses kegiatan promosi yang diterapkan, yaitu:
1.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota menerapkan kegiatan promosi yang sifatnya penjualan perseorangan dan promosi penjualan serata menerapkan tujuan promosi tersebut sesuai dengan tujuan program promosi perusahaan yang langsung membutuhkan respon/tanggapan dari konsumen/pelanggan mengenai kualias, mutu, merek, harga produk bordir yang ditawarkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota juga dapat melihat perubahan perilaku pelanggan dalam memilih jenis produk bordir yang diinginkan.
2.      Merancang pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen ataupun pelanggan yang meliabatkan kegiatan penjualan pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sponsor pada hari-hari yang dianggap mampu mempengaruhi konsumen ataupun pelanggan dengan mengadakan pameran dan radio seperti mengisi sponsor pada acara bulan suci Ramadhan, paket duk-duk (lebaran) di radio dengan pemberian paket produk baju bordir sehingga dapat merancang promosi yang sifatnya dapat mempengaruhi konsumen. Sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi sumber daya manusia yang berpotensi, untuk membantu penerapan promosi, maka secara lengkap Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus menerus dapat menerima masukan yang berhubungan dengan kreativitas kegiatan promosi yang berorientasi kepada pasar sasaran khususnya.
Kegiatan promosi penjualan produk bordir Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melakukan kegiatan-kegiatan penjualan dengan tugas- tugas penjualan sebagai berikut:
1.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus melakukan kegiatan membuat motif-motif baju bordir yang baru, sesuai dengan permintaan konsumen dan desain-desain yang baru dan kreatif serta disukai oleh konsumen sehingga terjadi penawar produk bordir yang dipromosikan oleh pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dengan demikian tercipta pula permintaan pasar.
2.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota menerima pesanan dan order motif-motif yang baru yang sesuai dengan selera konsumen.
3.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melakukan misi-misi penjualan produk bordir dalam menjaga nama baik Indutri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota.
4.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota menerapkan sasaran yang ada di Langsa Kota khususnya dengan mengelokasikan waktu mereka bagi calon pembeli dan pelangganya dengan kriteria Personal Selling.
5.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melakukan komunikasi dan Informasi dengan konsumen motif-motif apa saja yang disukai oleh konsumennya dan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen sehingga Penjualan Produk Bordir dapat meningkat dengan cepat.

Selain itu Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mengiklankan produknya sebagai berikut:

Kegiatan penjualan yang diterapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota pihak–pihak perusahaan membentuk kegiatan penjualan  yang berorietasi pada:
1.   Produk penjualan yang ditawarkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota berstruktur pada motif-motif dan desain model-model yang terbaru dan mutu serta kwalitas yang baik sehingga konsumen merasa puas terhadap produk bordir. Pihak industri bordir melakukan spesialisasi produk yang utama untuk mendesain motif-motif baru bagi produk baju bordir,  jilbab, dan mukena,  dengan harapan promosi yang diterapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa dapat meningkatkan volume penjualan. 
2. Pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa dalam memproduksi barang selalu berstruktur pada pasar yang tepat sehingga produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen selalu menciptakan  permintaan permintaan terhadap produk bordir yang bermotif baru sehingga dapat menarik minat pelanggan yang berbeda pula.
3. Penjualan produk bordir dari segi penetapan harga jual yaitu bersifat ekonomis yang sesuai dengan pendapatan, kebutuhan dan keinginan dan kepuasan palanggan.
Penerapan Promosi Penjualan Produk Bordir Putri Mandiri Langsa Kota ini melakukan kegiatan-kegiatan penjulan dengan penekanan strategis sebagai berikut :
1.   Melakukan kegiatan yang suasana kinerja yang telah ada di Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota yang telah dijalankan dalam usaha penjualan produk bordir yang sesuai dengan tujuanya yaitu
a.       Pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa terus menciptakan motif-motif baru yang sesuai dengan selera konsumen, sehingga produk yang dihasilkan lebih bervariasi dan dapat menembus pasar lokal.
b.   Tindakan dari pimpinan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mengumpulkan informasi yang lebih mendalam mengenai prilaku konsumen terhadap produk bordir.
2.   Melakukan perbandingan masa sekarang dengan masa yang lalu, maka disini pihak Perusahaan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota harus lebih giat mempelajari cara-cara penjualan produk bordir yang baik di masa yang akan datang dalam meningkatkan penjualan produk bordir sehingga Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dapat memperhatikan kriteria penjualan produk bordir yang baik dengan tujuan dapat menarik minat pelanggan baru, maupun pelanggan lama sehingga perencanaan penjualan yang diterapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dapat tercapai dengan target penjualan yang tinggi.
3.   Melakukan penelitian kepuasan terhadap produk bordir. Disini pihak Industri Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mengukur kepuasan konsumen tidak hanya dengan produk dan pelayanan tetapi juga mencari informasi tentang pendapat konsumen mengenai keinginan, kebutuhan konsumen yang membutuhkan produk bordir yang sesuai dengan seleranya konsumen.
4.   Industri Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melakukan kegiatan pengetahuan penjualan tentang produk bordir yang diinginkan oleh konsumennya yang mempunyai prilaku yang berbeda-beda. Diwilayah pasar sasaran serta tanggung jawab pihak Perusahaan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dalam mempertahankan mutu dan kualitas yang unggul di pasar.
5.   Melakukan kegiatan penjualan yang bersifat profesionalisme penjualan yang mempunyai dedikasi tinggi serta tanggung jawab yang berorietasi kepada:
a.       Berorintasi kepada penjualan yaitu mencakup menciptakan produk yang berinovasi baru terhadap kesempatan menawarkan harga didalam penjualan produk bordir untuk memperoleh pesanan yang lebih banyak.
b.      Berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dan memberikan solusi yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam mencari peluang pasar yang ada.
c.      Menerapkan langkah-langkah kegiatan penjualan yang efektif yang meliputi identifikasi calon pembeli atau pelanggan yang menanyakan jenis kebutuhan apa saja yang disukai oleh pelanggannya dalam memesan produk bordir dan motif-motif apa saja yang diinginkannya.
6.   Kegiatan tawar menawar harga jual produk bordir Industri Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dalam melakukan kegiatan strategi penjualan dengan memperhatikan harga bukan hanya harga saja tetapi mutu dan pelayanan juga menentukan kegiatan tawar menawar untuk dapat mencapai peluang pasar yang ada.
7.   Industri Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melalukan hubungan penjualan yang berorientasi kepada :
a.       Industri Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mengidentifikasi pelanggan yang utama yang sesuai dengan pemasaran hubungan dengan promosi.
b.      Membuat laporan mengenai penjualan produk bordir yang bersifat tahunan.
c.      Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus melakukan rencana-rencana yang berhubungan dengan sifat pembeli yang berjangka panjang yang berhubungan dengan tujuan strategi penjualan dimasa yang akan datang dan membina sumber daya manusia yang profesional dalam mendasain motif-motif baru yang sesuai dengan selera konsumen.
Selanjutnya kriteria total pengeluaran biaya promosi yang dikeluarkan  oleh Perusahaan Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dapat kita lihat pada tabel III-4 yang menjelaskan tentang biaya promosi yang dikeluarkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mulai tahun 2000 sampai dengan 2004.






Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya promosi yang dikeluarkan oleh industri kecil Bordir Putri Mandiri Langsa, meningkat dari tahun ke tahun, tahun 2000 besar biaya promosi yang dikeluarkan Rp75.000 pada tahun 2001 besar biaya promosi yang dikeluarkan Rp125.000 pada tahun 2002 besar biaya promosi yang dikeluarkan Rp300.000 pada tahun 2003 besar biaya promosi yang dikeluarkan Rp652.000 dan pada tahun 2004 meningkat menjadi yaitu Rp1.550.000.

D.    Pasar Sasaran
Kegiatan penjualan produk bordir yang berorietasi kepada industri menegah ini terus berupaya untuk dapat meningkatkan pendapatan penjualan dari  tujuan utama perusahaan Indutri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota itu sendiri yaitu keuntungan sebanyak mungkin dalam pencapaian  pasar sasaran pada Industri Kecil Putri Mandiri Langsa Kota dalam melakukan kegiatan Penjualan sebagai berikut:
1.   Dalam menjualkan produk Bordir pihak Industri Bordir Putri Mandiri Langsa Kota selalu mengutamakan mutu dan kualitas produk yang baik yang sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk-produk bordir yang bermotif baru, sehingga konsumen merasa puas terhadap permintaannya.
2.   Disini pihak Industri Kecil Bordir Mandiri Langsa Kota terus berupaya menerapakan beberapa kegiatan penjualan yang objektif sehingga keuntungan yang diharapkan dapat tercapai, yaitu dengan melakukan cara :
a.       Pendekatan terhadap pembeli
b.      Mencari tempat penjualan yang sangat strategis yang dapat dijangkau oleh konsumen sehingga konsumen mudah melakukan pembelian produk bordir pada tempat penyalur yang tertentu.

BAB IV

PEMBAHASAN

A.     Analisis Penjulan Produk Bordir

Penjualan produk Industri Kecil Bordir Purti Mandiri Langsa Kota telah menetapkan penjualan yang sifatnya ekonomis sesuai dengan pesanan atau order yang diinginkan oleh konsumen. Untuk penjualan produk bordir dalam menciptakan produk yang spealisasi yang sifatnya inovatif sehingga dapat menarik pelanggan/konsumen yang berorientasi pada kepuasan konsumen tersebut.
Meningkatkan volume penjualan terhadap produk bordir dan melakukan pembinanaan tenaga kerja dengan mengikutsertakan pelatihan-pelatihan di Departemen Tenaga Kerja dalam upaya menciptakan keahlian dalam mendesain produk bordir dan berinovatif tinggi.
Untuk katagori promosi yang bersifat langsung kepada pelanggan, disini pihak Industri Kecil Bordir Mandiri Langsa Kota harus memperhatikan aspek pasar, aspek barang dan aspek perusahaan diharapkan dapat melakukan kegiatan manajemen yang efektif di dalam menyalurkan produk bordir di dalam pasar sasaran, sehingga penjualan produk bordir dapat meningkat dengan cepat.
Selanjutnya dapat dilihat hasil penjualan produk bordir setelah mengadakan promosi, dapat dilihat perkembangan penjualan dari tahun ketahun seperti ditabel dibawah ini.

Berdasarkan Table IV-I tahun 2005 sampai dengan 2009 setelah dilakukan promosi maka dapat diperkirakan penjualan produk bordir akan terus meningkat untuk tahun 2005 sebanyak 12.276 buah, tahun 2006 sebanyak 13.643 buah, tahun 2007 sebanyak 15.009 buah, selanjutnya tahun 2008 terus meningkat menjadi 16.376 buah, dan selanjutnya untuk tahun 2009 peningkatan penjualan produk bordir akan menjadi 17.742 buah, sehingga strategi promosi yang diterapkan oleh perusahaan dapat dikatakan berhasil dikarenakan penjualan produk akan terus meningkat.



B.     Analisis Promosi Penjualan Produk Bordir
Penerapan strategi produk Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus menerus melakukan kegiatan penjualan dengan perseorangan dalam menciptakan desain produk bordir  yang berinovasi baru dengan menciptakan kualitas produk bordir yang bermutu tinggi sehingga Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus menerus melaksanakan misi sesuai dengan target penjualan produk bordir  untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan perkembangan spesialisasi produk bordir  yang berkualitas.
Kegiatan penjualan produk bordir  pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota diharapkan dapat menarik pelanggan atau konsumen dapat memenuhi kebutuhan konsumen penjualan produk bordir dari segi penetapan harga dapat diharapkan menetapkan harga yang sifatnya ekonomis  yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Promosi penjualan pada produk bordir oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus menerus melakukan evaluasi kerja dalam menjalankan usaha untuk penjualan produk bordir  dengan berorientasi kepada perkembangan sumber daya manusia yang meningkatkan produtivitas kerja di dalam pencapaian kinerja organisasi perusahaan.
Strategis penjualan terhadap produk bordir tersebut dengan melakukan kegiatan informasi mengenai prilaku pelanggan atau konsumen. Strategi penjualan yang melihat perkembangan pada masa-masa sekarang dan pada masa lalu diharapkan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus menerus mempelajari kegiatan penjualan mengenai peningkatan atau pun penurunan penjualan produk bordir sehingga Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dapat melihat keuntungan dan penjualan produk Bordir.
Selanjutnya Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota terus melakukan kegiatan yang berorientasi pada penjualan objektif yaitu suatu target laba yang akan dicapai oleh Indurti Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota mempengaruhi konsumen serta pemberian informasi kepada pelanggan atau konsumen.
Dengan adanya kegiatan proses penjualan diharapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melakukan kegiatan penjualan dengan pertimbangan pendekatan konsumen terhadap orientasi kepada kepuasan pelanggan khususnya.

C.     Analisis Hubungan Promosi Terhadap Penjualan Produk Bordir

Berdasarkan hubungan promosi yang diterapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dalam peningkatan penjualan produk bordir, mereka melakukan kegiatan promosi yang berorietasi pada kegiatan promosi personal selling dan promosi penjualan yang dapat mempengaruhi penjualan produk Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dari tahun 2000 hingga  tahun 2004 dengan diadakan kegiatan promosi personal selling  maka promosi penjualan yaitu 0.808  (lihat lampiran II) sehingga adanya hubungan positif  yang dilakukan oleh pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota yang positif, mendekati +1 maka dengan adanya promosi ini penjualan produk Bordir Putri Mandiri Langsa Kota dapat berkembang sehingga mencapai variabel  Y = 8.177 + 1.367X yang mana promosi produk Bordir sangat kuat dalam mempengaruhi penjualan produk bordir.
Pertimbangan pasar sasaran juga merupakan program promosi yang diterapkan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa dengan target penjualan pasar yang luas sehingga dengan adanya promosi personal selling dan promosi penjualan pribadi sangat dominan yang mana ini merupakan bahagian bauran promosi yang melalui penjualan pribadi dan hubungan langsung dengan masyarakat Kota Langsa khususnya yang berkaitan dengan bauran promosi.
Dalam melakukan kegiatan penjualan produk Bordirnya Industri Kecil Bordir  Putri Mandiri Langsa Kota melakukan 2 kegiatan penjualan.
1.      Melakukan promosi yang bersifat membuka diri terhadap pasar dan keinginan konsumen.
2.      Melakukan produk bordir yang berinovatif baru yang sesuai dengan selera masyarakat.
Dengan adanya hubungan promosi terhadap penjualan produk bordir Putri Mandiri Langsa yang bersifat efektif dan strategis bisnis maka tercapailah target penjulan produk bordir. Sehingga 0,652 kegiatan promosi porsenal selling dan promosi dapat mempengaruhi penjualan. adanya peningkatan penjualan dari tahun ke tahun yaitu tahun 2000 sampai tahun 2004. Maka kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh pihak Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota merupakan salah satu kegiatan yang langsung kepada konsumen dengan upaya supaya dapat mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk bordir pada Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota yang sesuai dengan motif-motif yang di tawarkan serta  permintaan pasar.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

    
A.    Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dan pembahasan tentang promosi,  maka penulis tertarik dan mengambil kesimpulan promosi sebagai berikut :
1.     Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota melakukan kegiatan penjualan sesuai dengan permintaan pelanggan dengan motif-motif yang baru yang diciptakan oleh Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dan kepuasan konsumen ataupun pelanggan.
2.     Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa dalam melakukan promosi personal selling dangan memungkinkan kegiatan konsumen  Informasi dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan konsultasi mengenai permasalahan yang ada.
3.     Kegitan promosi penjualan berorietasi kepada pengembangan produksi yang berdasarkan spesialisasi produk yang bersifatnya inovasi serta penetapan harga jual ekonomis yang sesuai dengan keinginan dan kepuasan pelanggan.


B.     Saran-Saran
1.     Diharapkan Industri Kecil Bordir Mandiri Langsa Kota terus meneruskan dan melakukan kegiatan promosi yang dapat meningkatkan permintaan dan dapat mempertahankan mutu dan kualitas produk bordir di masa yang akan datang.
2.     Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa juga terus melakukan kegiatan penjualan dengan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap kinerja sumber daya manusia yang  berprofesional dalam hal penjualan produk bordir.
3.     Mengingat banyaknya pesaing dibidang usaha bordir maka disarankan Industri Kecil Bordir Putri Mandiri Langsa Kota tidak hanya mempromosikan produknya pada saat pameran berlangsung tapi juga lebih gencar mempromosikan produknya melalui radio, media cetak seperti koran dll, agar produknya lebih dikenal masyarakat luas khususnya Kota Langsa.









DAFTAR KEPUSTAKAAN


Boyd, Walked dan Larreche, (2000), Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gito Sudarmo, Indriyo, (2000), Manajemen Pemasaran, Edisi I, BPFE Yogyakarta.

Irawan, (2001), Pemasaran, Prinsip dan Kasus, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Kotler, Phillip, (1997), Manajemen Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta.


Swastha, Basu, (2001), Manajemen Penjualan, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.



 













































Paling Banyak Diminati