Sunday, 31 March 2019

Arbi



Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Pada Penggilingan Padi Gunung Mas
Kec. manyak payed Aceh Tamiang



SKRIPSI

Diajukan  untuk  memenuhi  sebahagian  dari   syarat - syarat
Guna mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen  (S T I M)  Pase Langsa.



Oleh

N A M A: ARBI    
N I M: 00.1.0850   
NIRM: 00.1.3525310009 
JURUSAN: MANAJEMEN
PROGRAM STUDI: STRATA SATU (S-1)






SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
(STIM) PASE LANGSA
2005

KATA PENGANTAR
            Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC. MANYAK PAYED ACEH TAMIANG“, guna memenuhi persyaratan menempuh gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase Langsa. Serta tak lupa pula kita sanjung sajikan selawat dan salam keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umatnya dari jalan kebodohan menuju  jalan yang berilmu pengetahuan.
            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu ke arah penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada:
1.      Keluarga yaitu orang tua, abang, kakak tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan doa serta memotivasi penulis untuk mengikuti pendidikan sehingga selesainya penulisan skripsi ini.
2.      Bapak Drs. H. Said Yunus, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Pase Langsa dan sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.
3.      Bapak Saifuddin Puteh, SE, MM, selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STIM Pase Langsa yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga terselesainya penulisan skripsi ini
4.      Bapak Karyanto Moekty, SE, MM sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan sehingga skripsi ini menjadi sempurna.
5.      Bapak/Ibu Dosen pada STIM Pase Langsa, yang telah banyak membekali penulis dalam berbagai disiplin ilmu.
6.      Bapak Pimpinan Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Mayak Payed Aceh Tamiang beserta para karyawan yang telah membantu memberikan data dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7.      Rekan-rekan seperjuangan yang telah menyumbangkan pikiran dan saran-saran ke arah penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan kekeliruan baik dalam susunan kata maupun isinya. Oleh sebab itu penulis dengan segala senang hati  menerima sumbangan pikiran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
            Atas segala jerih payah dan bantuan yang diberikan itu, penulis tidak dapat membalasnya, semua ini penulis serahkan kepada Allah SWT semoga kita tetap berada dalam lindungan-Nya. Amiin ya rabbal ‘alamiiin.

Langsa,     Maret  2005
                                                                                                            Penulis,

                                                                                                                       
A R B I
                                                DAFTAR  ISI
                                                                                                                                                                                                                                                             Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
ABSTRAKSI............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... vi

BAB  I  PENDAHULUAN......................................................................................... 1
            A. Latar Belakang Permasalahan................................................................... 1
            B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................... 4
            C. Hipotesis.................................................................................................... 4
            D. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 5
            E. Metode Analisis Data................................................................................ 6
            F.  Peralatan Analisis..................................................................................... 6
            G. Sistematika Penulisan............................................................................... 7

BAB  II  STUDI KEPUSTAKAAN............................................................................ 9
             A. Pengertian Pengendalian Persediaan ..................................................... 9
             B. Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan................................................. 10
             C. Jenis Sarana Pengendalian Persediaan (Inventory).............................. 11
             D. Metode Penentu Jumlah dan Kapan Pemesanan Dilakukan................. 11

BAB  III  HASIL PENELITIAN................................................................................ 15 
            A . Kebutuhan Bahan Baku........................................................................... 15
            B.  Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan..................................... 18
            C.  Sistim Pengendalian Persediaan Bahan................................................. 20

BAB  IV  PEMBAHASAN........................................................................................ 23
           A. Analisis Sistim Pengendalian Persediaan Bahan Baku........................... 23
           B. Analisis Biaya dibanding dengan EOQ.................................................... 27 
          
BAB  V  KESIMPULAN dan SARAN-SARAN...................................................... 29
             A. Kesimpulan.............................................................................................. 29
             B. Saran-Saran.............................................................................................. 30
  
DAFTAR KEPUSTAKAAN..................................................................................... 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................ 33




ABSTRAKSI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
PADA PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS
KEC. MANYAK PAYED ACEH TAMIANG

Nama                       : ARBI
Nim                          : 00.1.0850
Nirm                        : 001352530066
Pembimbing I         : Drs. H. Said Yunus, MM
Pembimbing II        : Karyanto Moekty, SE, MM


Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang yang berdiri sejak tanggal 29 April 1975 merupakan usaha yang dikelola oleh Bapak Sulaiman Syamsuddin yang berlokasi di Desa Lhok Medang Ara Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang seluas 342 M2, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan padi menjadi beras yang merupakan kebutuhan pokok manusia.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana sistim pengendalian persediaan bahan baku padi dan untuk mencari cara-cara yang tepat dalam hal pengendalian persediaan padi pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dari lapangan dan membuatnya dalam bentuk tabulasi kemudian membandingkan dengan pendapat para ahli dari teori yang ada sebagai landasan teoritis, dan metode kuantitatif yaitu menganalisa data berupa angka-angka yang diperoleh dari hasil penelitian untuk melihat makna hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya.serta menggunakan alat analisis Economic Order Quantity menurut Barry Render, Jay Heizer (2001:322-324).
Dengan melihat frekuensi/jumlah pemesanan bahan baku padi pada perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Mayak Payed Aceh Tamiang yang terbukti mempunyai selisih dengan pemesanan ekonomis sebesar 42 kali.  Hal ini menyatakan bahwa frekuensi pemesanan belum ekonomis (masih terjadi pemborosan dana) sehingga hipotesa ditolak..
Dari hasil penelitian juga diperoleh pada tahun 2002 sampai 2004 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan dapat menghemat dana untuk  jenis padi IR 42 sebesar Rp6.376,- IR 64 sebesar Rp38.194,- dan Lokal sebesar Rp21.678,-. Sedangkan untuk jenis padi Si Gudang dan Ramos telah menunjukkan angka yang cenderung menurun sehingga dapat mengefesiensikan dana.


DAFTAR TABEL


TABEL                                                                                                    Halaman

III-1     JUMLAH   PERSEDIAAN    BAHAN    BAKU    PADI  PADA
            PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC.
            MANYAK PAYED ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004................... 16


III-2     BIAYA-BIAYA YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN
            PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC. MAYAK PAYED
            ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004..................................................... 18


III-3     BIAYA    YANG   DIKELUARKAN   AKIBAT   PERSEDIAAN
            BAHAN BAKU PADI PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN
            PADI    GUNUNG    MAS    KEC.   MANYAK   PAYED   ACEH
            TAMIANG TAHUN 2000-2004................................................................. 19


III–4    FREKUENSI  PEMESANAN  BAHAN   BAKU   PADI   PADA
            PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC.
            MANYAK PAYED ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004................... 20


IV-1     HASIL      PERHITUNGAN      EOQ     DARI    PERSENTASE
             KENAIKAN DAN PENURUNAN  PERSEDIAAN PADI PADA
             PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC.
             MANYAK PAYED ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004.................. 24


IV-2   FREKUENSI   PEMESANAN  EOQ  DIBANDING  DENGAN  
           PEMESANAN  YANG  DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN
           PADI   GUNUNG   MAS  KEC.  MANYAK    PAYED   ACEH
          TAMIANG TAHUN 2000-2004................................................................... 26
          

IV-3     BIAYA YANG  DIKELUARKAN  OLEH PERUSAHAAN
            DIBANDING   DENGAN   EOQ   PADA   PERUSAHAAN
            PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC. MANYAK
            PAYED ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004...................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN                                                                                           Halaman
  
      I            BIAYA YANG DIKELUARKAN  OLEH  PERUSAHAAN
                   DIBANDING   DENGAN  EOQ   PADA    PERUSAHAAN
                   PENGGILINGAN PADI GUNUNG MAS KEC. MANYAK
                   PAYED ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004............................... 33

   
     II           PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)............ 34


     III          HASIL PERHITUNGAN KENAIKAN DAN PENURUNAN
                   PERSEDIAAN  BAHAN   BAKU   PADA  PERUSAHAAN
                   PENGGILINGAN PADI  GUNUNG MAS KEC. MANYAK
                   PAYED ACEH TAMIANG TAHUN 2000-2004............................... 44


     IV         JUMLAH PEMESANAN YANG DINGINKAN.................................. 45


     V          WAKTU ANTAR PESANAN YANG DIINGINKAN.......................... 49


     VI         BIAYA PERSEDIAAN TAHUNAN TOTAL........................................ 53

    
    VII        GRAFIK SAFETY STOCK PERUSAHAAN PENGGILINGAN
                  PADI  GUNUNG MAS   KEC.   ACEH   TAMIANG   TAHUN
                  2000 - 2004 ........................................................................................... 56



BAB  I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Permasalahan
Kegiatan proses produksi merupakan salah satu hal yang utama dalam menghasilkan suatu produk baik berupa barang maupun jasa. Banyak hal yang berhubungan dengan produk mulai dari penyediaan bahan baku, produksi, sampai akhirnya ke pemasaran produk tersebut.
Dalam hal ini jika kita kaji lebih dalam penyedian bahan baku merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan ini, karena selain banyak kendala juga agak susah untuk mendapatkannya. Terkandang kondisi keamanan suatu daerah, transportasi harga pembelian yang relatif tinggi sangat berpengaruh dalam mendapatkan bahan baku tersebut dan penggunaan peralatan dalam pengolahan yang dapat dikatakan relatif tradisonal dengan menggunakan sistem  mekanis manual dan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin sehingga tujuan yang telah di rencanakan dapat tercapai dengan baik.
Permasalahan dan perkembangan tersebut dalam pemecahannya membutuhkan penerapan ilmu dan seni bagi perusahaan untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kelangsungan hidup perusahaan. Karena itu perusahaan harus dikelola secara efektif dan efisien di berbagai bidang.
Perusahaan yang didirikan tentunya disertai dengan harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat. Apapun lingkup usaha dari perusahaan tersebut serta bagaimanapun bentuk perusahaan yang sudah didirikan, tidak akan terkecuali semuanya ingin berkembang. Harapan yang cerah dikemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu pada saat sekarang. Namun demikian tidak kurang pula adanya kenyataan bahwa dari sekian banyak perusahaan yang telah didirikan tersebut tidak dapat berkembang, sesuai dengan yang diharapkan. Perusahaan-perusahaan semacam ini mempunyai beberapa kesulitan untuk melaksanakan kegiatan operasi dari dalam perusahaannya, sehingga pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan menjadi terhambat. Berbagai macam hambatan dan kesulitan yang ada dalam perusahaan tersebut akan mengakibatkan terhambatnya perusahaan yang bersangkutan. Kesulitan-kesulitan likuidasi dalam perusahaan serta semakin membengkaknya hutang-hutang perusahaan yang harus segera dipertanggungjawabkan semakin menjadikan perusahaan tersebut tidak dapat berkembang.
Kunci dari hal tersebut adalah pengendalian, yang mana pengendalian dapat menstabilkan persediaan dan dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi. Dalam persediaan bahan baku jika terjadi kekurangan akan mengakibatkan terhentinya proses produksi, sebaliknya jika persediaan bahan baku terlalu banyak atau berlebihan akan mengakibatkan pemborosan biaya, kemungkinan seperti inilah yang dikhawatirkan perusahaan, sehingga pengendalian persediaan bahan baku sangat berperan dan sangat dibutuhkan.
Pentingnya pengendalian persediaan terhadap bahan baku padi juga dilakukan oleh Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang yang berdiri sejak tanggal 29 April 1975 merupakan usaha yang dikelola oleh Bapak Sulaiman Syamsuddin yang berlokasi di Desa Lhok Medang Ara Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang seluas 342 M2, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan padi menjadi beras yaitu merupakan kebutuhan pokok manusia.
Melihat letak perusahaan yang berada di daerah persawahan bukan berarti perusahaan harus mengenyampingkan pengendalian persediaan terhadap bahan bakunya karena pada musim-musim tertentu kadang terjadi gagal panen akibat hama atau musim yang tidak mendukung sehingga perusahaan harus memesan bahan baku dari luar daerah.
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan melakukan penulisan dengan judul : “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang”.



B.    Tujuan dan Kegunaan Penelitan
1. Tujuan Penelitian
    1. Untuk mengetahui sejauh mana sistim pengendalian persediaan bahan baku padi pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang
    1. Untuk mencari cara-cara yang tepat dalam hal pengendalian persediaan padi pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang
2. Kegunaan Penelitian
a.      Guna memperoleh gambaran tentang teori-teori yang diperoleh dengan realita dan dengan harapan semoga hasil penulisan ini dapat berguna bagi perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang
b.      Serta untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIM) Pase Langsa.

C.    Hipotesa
Diduga Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang melakukan pengendalian persediaan bahan baku padi agar menghindari pemborosan dana.

D.    Metode Pengumpulan Data
Dalam usaha untuk mendapatkan data serta berbagai informasi yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis mengadakan penelitian dengan cara:
1.      Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk mendapatkan data dan informasi  primer yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan dengan cara :
a.      Wawancara, yaitu merupakan kegiatan pengumpulan data yang penulis lakukan dengan pimpinan dan karyawan pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang.
b.      Observasi (Pengamatan), yaitu merupakan kegiatan pengumpulan data yang penting dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pada perusahaan pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang, yang kemudian menganalisanya secara ilmiah.
2.      Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk memperoleh atau mendapatkan data sekunder yang merupakan pendukung data primer, maka penulis melakukan dengan cara mengutip pendapat-pendapat atau teori-teori dan pemahaman-pemahaman yang mempunyai kaitan dengan penulisan ini dengan cara membaca dan menyalin literatur-literatur pada Perpustakaan STIM Pase Langsa maupun menelaah buku-buku yang penulis miliki.
E.     Metode Analisis Data
Dalam upaya menganalisis data penulis menggunakan cara menganalisa data sebagai berikut :
1.      Metode Kualitatif
Dengan menggunakan metode ini, penulis mencoba menganalisis data yang diperoleh dari lapangan dan membuatnya dalam bentuk tabulasi kemudian membandingkan dengan pendapat para ahli dari teori yang ada sebagai landasan teoritis.
2.      Metode Kuantitatif
Dengan metode ini penulis menganalisa data berupa angka-angka yang diperoleh dari hasil penelitian untuk melihat makna hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya.


F.     Peralatan Analisis
Untuk menganalisa data dalam penulisan ini, digunakan alat analisis Economic Order Quantity menurut Barry Render, Jay Heizer (2001:322-324) sebagai berikut:
           
                          2DS
Q*   =
                          H
Jumlah pemesanan yang diinginkan :

Permintaan                                        D
 N =                                                                             =
                        Jumlah unit yang dipesan                             Q*

Jumlah waktu antarpemesanan yang diinginkan:
          Jumlah hari kerja perhari                                           
 T =                                                                               
                                       N                             

Untuk menghitung biaya persediaan tahunan total adalah:
            D               Q
TC =            S +            H
            Q                2

Di mana :
Q         = Jumlah barang setiap pemesanan
Q*        = Jumlah Optimal berang per pemesanan (EOQ)
D         = Permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit
S         = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H         = Biaya penahanan atau penyimpanan per unit per tahun



G.    Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyajikan dalam beberapa bab dan masing-masing bab dengan sistematikanya adalah:
BAB   I            Pendahuluan
Terdiri dari Latar Belakang Permasalahan, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Hipotesa, Metode Penelitian, Metode Analisa Data, Peralatan Analisa, serta Sistematika Penulisan.
            BAB  II            Studi Kepustakaan
Berisikan Pengertian Pengendalian Persediaan, Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan, Metode Penentuan Jumlah dan Kapan Pemesanan Dilakukan dan Jenis Sarana Pengendalian Persediaan (Inventory)
BAB  III            Hasil Penelitian
Berisikan tentang Kebutuhan Bahan Baku, Sistim Pengendalian Persediaan Bahan, Langkah-langkah Pemesanan Persediaan.
Bab  IV           Pembahasan
Berisikan Analisis Sistem Pengendalian Persediaan, Analisis Biaya dibanding dengan EOQ
 BAB  V          Kesimpulan dan Saran-saran











BAB  II
STUDI  KEPUSTAKAAN

  1. Pengertian Pengendalian Persediaan
Dibawah ini dijelaskan beberapa pengertian tentang pengendalian persediaan.
Sumayang (2003:196), Pengendalian terhadap persediaan atau inventory control adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian inventori ditekankan pada pengendalian material. Pada produk  jasa pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pangadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan.

Kusuma (2002:131-132), ruang lingkup pengendalian persediaan mencakup bahan baku, produksi massal suatu jenis komponen barang dalam proses, serta persediaan produk akhir
Reksohadiprodjo (2002:145) mengatakan bahwa :Pengendalian bahan (material handling) adalah suatu seni dan ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk, serta memperkirakan kebutuhan akan bahan-bahan tersebut baik secara komulatif maupun secara kuantitatif yang akan disediakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menjadi tujuan perusahaan.

Render & Heizer (2001:318) model pengendaliaan persediaan  adalah mengasumsikan bahwa permintaan untuk suatu barang bersifat independen atau dependen terhadap permintaan barang lainnya.
Yang diperlukan dalam menjamin tercapainya tujuan yang diinginkan perusahaan adalah dengan jalan mengadakan pengendalian mulai dari bahan mentah sampai barang jadi. Dengan pengendalian ini diharapkan tidak lagi terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan, dan selanjutnya dapat diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai.
 
B. Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah laba, dan laba tersebut akan diperoleh apabila penerimaan dari penjualan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Adapun biaya tersebut juga diperoleh dengan berbagai cara, yaitu dengan persediaan yang meliputi biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.
Perencanaan  dan pengendalian persediaan menurut Kusuma (2002:132) berguna untuk menjadikan proses produksi dan pemasaran stabil. Persediaan bahan baku bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian produksi akibat fluktuasi pasokan bahan baku.
Kegiatan pengendalian persediaan sebenarnya tidak terbatas pada penetapan atau perencanaan dan tingkat komposisi perusahaan, tetapi juga termasuk pengaturan dan pengadaan bahan-bahan yang diperlukan sesuai jumlah dan waktu yang dibutuhkan.
Kusuma (2002:2) menyimpulkan tujuan pengendalian persediaan dalam aktivitas produksi adalah sebagai berikut:
1.      Meramalkan permintaan produk yang ditanyakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu
2.      Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta komponen secara ekonomis dan terpadu
3.      Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produk, teknik pemenuhan pemesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk dari setiap saat, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
4.      Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode.

            Pentingnya pengendalian bahan baku bagi perusahaan karena dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan.


C.    Jenis Sarana Pengendalian Persediaan (Inventory)
Sumayang (2003:219), mengatakan jenis sarana pengendalian inventori adalah:
1.      Single bin system
      Sistem ini menggunakan satu buah bin atau wadah yang mempunyai volume sama dengan volume target inventori. Bin atau wadah ini dapat berupa antara lain tangki, rak, kotak atau tong. Disamping wadah ini dapat digunakan sebagai sarana menghitung.
2.      Two bin system
Sistem ini menggunakan dua wadah. Wadah yang satu diletakkan didepan dan berisi material yang akan dikeluarkan, sedangkan wadah yang lain ditempatkan di belakang dan ditutup.
3.      System Cardex
Sistem ini menggunakan sarana kartu dimana satu kartu untuk satu item. Pencatatan pada kartu ini selalu diperbaharui atau di up-date setiap kali ada transaksi.
4.      Sistem dengan bantuan komputer atau Computerized system
Sistem dengan penggunaan komputer telah dibangun oleh IBM yaitu MAPICS yang berarti “The manufacturing accounting and production information control system” yang terdiri dari modul-modul yang memberikan ionformasi dan pengendalian pabrikasi.



D.    Metode Penentu Jumlah dan Kapan Pemesanan Dilakukan
Ada beberapa metode untuk menentukan jumlah dan kapan pemesanan dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Sumayang (2003:206) metode tersebut adalah:
1.      Metode Jumlah Pemesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity atau EOQ
Metode ini disebut juga dengan metode ukuran lot atau lot size methode yang digunakan untuk pengelolaan independent dimand inventori.
2.      Metode Sistem Pemeriksaan Terus-menerus atau Continous Review System
Continous review system disebut juga “Q” sistem atau sistem pemesanan tetap atau fixed order quantity system. Metode ini mengutamakan pengawasan yang terus menerus pada tingkat persediaan atau pada stock level.
3.      Metode Sistem Pemeriksaan Periodik Atau Periodic Review System
Persediaan barang jadi diperiksa secara periodik dan hal ini sudah cukup dan lebih baik daripada diperiksa terus menerus.
4.      Metode System Hybrid
Metode system hybrid adalah sebuah campuran sistem P dan Q yang mempunyai dasar keputusan dan pemeriksaan dilakukan secara periodik.
5.      Metode Inventori ABC
Metode inventori ABC atau analisis aturan 80-20, adalah metode pengelolaan inventori dengan cara mengelompokkan inventori berdasarkan nilai penggunaan yang akan menjadi 3 kelas yaitu sebagai berikut:
b.        Kelas A sebanyak kurang lebih 20% item dengan nilai penggunaan dolar sebesar 80%
c.        Kelas  B sebanyak kurang lebih 30% item dengan penggunaan dolar sebesar 15%
d.        Kelas  C sebanyak kurang lebih 50% item dengan penggunaan dolar sebesar 5%

Menurut Handoko (2000:13), salah satu penggunaan pertama pendekatan kuantitatif dalam manajemen operasional terjadi pada tahun 1915, ketika F.W.Haris mengembangkan suatu rumus economic order quantity (EOQ) untuk manajemen persediaan. Kemudian pada tahun 1931 shewhart mengembangakan model kuantitatif yang digunakan dalam manajemen kualitas, kemudian dalam tahun 1931 Stewhart mengembangkan model-model keputusan kuantitatif untuk digunakan dalam manajemen kualitas. Dalam tahun 1947 George Dantzig mengemukakan metode simpleks linier programming.

EOQ juga merupakan suatu sistem yang relatif mudah digunakan dalam penentuan jumlah dan kapan pemesanan dilakukan. Metode ini sering juga disebut dengan metode ukuran Lot Size metode yang digunakan pengelolaan independent demand inventori.
Beberapa ahli ekonomi manajemen mengemukakan bahwa metode ini dapat digunakan secara efektif  bila didasarkan atas beberapa asumsi–asumsi, yaitu antara lain        :
Menurut Render dan  Haizer (2001: 320) asumsi tersebut adalah:
1.      Tingkatan permintaan diketahui dan dan bersifat konstan
2.      Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan bersifat konstan.
3.      Persediaan diterima dengan segara.
4.      Tidak mungkin diberi diskon.
5.      Biaya variabel yang muncul hanya biaya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
6.      Keadaan kehabisan stock dapat dihindari.

Menurut Sumayang (2003 : 206) asumsi tersebut adalah :
1.      Kecepatan permintaan tetap dan terus – menerus
2.      Leat time, waktu antara pemesanan sampai dengan pesanan datang harus tetap
3.      Tidak pernah ada kejadiaan persediaan habis stock out.
4.      Material dipesan dalam piket atau lot dan pesanan datang pada waktu yang bersamaan dan tetap.
5.      Harga perunit tetap dan tidak ada pengurangan harga walaupun pembelian dalam jumlah volume yang besar.
6.      Besar carrying cost tergantung secara garis lurus dengan rata – rata jumlah inventory.
7.      Besar ordering cost atau set up cost tetap untuk setiap lot yang dipesan dan tidak tergantung pada jumlah setiap lot.
8.      item adalah produk satu macam dan tidak ada hubungan dengan produk lain.

Menurut Handoko (2001 : 341) asumsi– asumsi tersebut adalah :Permintaan akan produk adalah konstan
1.      Harga per unit adalah konstan
2.      Biaya penyimpanan per unit, per tahun adalah konstan
3.      Biaya pesanan per pesanan adalah konstan
4.      waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima adalah konstan.
5.      Tidak terjadi kekurangan barang.

Menurut Kusuma (2002:132), Masalah utama persediaan bahan baku adalah penetapan jumlah pesanan ekonomis (economic order quantity). Model jumlah pesanan ekonomis berusaha menjawab pertanyaan: berapa jumlah dan kapan bahan baku di pesan agar ongkos simpan dan ongkos pesan dapat minimal.
Dan dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa metode EOQ adalah suatu metode atau tehnik yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menentukan jumlah perusahaan dan kapan pemesanan dapat dilakukan. Sehingga dengan demikian pihak perusahaan dapat mengantisipasikan terjadinya kekurangan atau kehabisan stock bahan baku dan stock barang yang ada diperusahaan tersebut.

BAB  III
HASIL PENELITIAN

  1. Kebutuhan Bahan Baku
Untuk mendukung proses produksi dalam menghasilkan beras maka Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang dibantu oleh 15 orang personil dan peralatan mesin-mesin yang berteknologi tinggi lainnya yang bertujuan untuk merontokkan padi hingga dapat berubah menjadi beras dan siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Dalam menyediakan beras yang merupakan salah satu bahan pokok utama yang dikonsumsi oleh masyarakat khususnya Aceh Tamiang,  Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang berusaha untuk tetap berproduksi dengan mengupayakan jumlah bahan baku berupa padi yang dipesan atau dipasok oleh mitra usaha perusahaan yang walaupun masih belum teratur, baik dalam kuantitas maupun dalam hal kualitas tapi perusahaan tetap terus berupaya untuk memenuhi permintaan konsumen.
Berikut ini dapat dilihat beberapa jenis bahan baku padi yang diproses sedemikian rupa hingga menjadi beras oleh Perusahaan Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang dapat dilihat pada tabel III-1.






Berdasarkan Tabel III-1 dapat dijelaskan bahwa persediaan bahan baku padi pada Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2000, jumlah persediaan bahan baku padi Jenis Si Gudang adalah sebesar 186 ton, untuk jenis padi Ramos adalah sebesar 177 ton, untuk jenis padi IR 42 adalah sebesar 170 ton, untuk jenis padi IR 64 adalah sebesar 159 ton, dan untuk jenis padi Lokal adalah sebesar 139 ton dengan jumlah total persediaan bahan baku pada pada tahun 2000 adalah sebesar 831 ton.
Pada tahun 2001, jumlah persediaan bahan baku padi Jenis Si Gudang adalah sebesar 192 ton, untuk jenis padi Ramos adalah sebesar 185 ton, untuk jenis padi IR 42 adalah sebesar 176 ton, untuk jenis padi IR 64 adalah sebesar 164 ton, dan untuk jenis padi Lokal adalah sebesar 148 ton dengan jumlah total persediaan bahan baku pada pada tahun 2001 adalah sebesar 865 ton.
Pada tahun 2002, jumlah persediaan bahan baku padi Jenis Si Gudang adalah sebesar 201 ton, untuk jenis padi Ramos adalah sebesar 193 ton, untuk jenis padi IR 42 adalah sebesar 188 ton, untuk jenis padi IR 64 adalah sebesar 173 ton, dan untuk jenis padi Lokal adalah sebesar 154 ton dengan jumlah total persediaan bahan baku pada pada tahun 2002 adalah sebesar 909 ton.
Pada tahun 2003, jumlah persediaan bahan baku padi Jenis Si Gudang adalah sebesar 219 ton, untuk jenis padi Ramos adalah sebesar 204 ton, untuk jenis padi IR 42 adalah sebesar 195 ton, untuk jenis padi IR 64 adalah sebesar 182 ton, dan untuk jenis padi Lokal adalah sebesar 176 ton dengan jumlah total persediaan bahan baku pada pada tahun 2003 adalah sebesar 976 ton.
Pada tahun 2004, jumlah persediaan bahan baku padi Jenis Si Gudang adalah sebesar 223 ton, untuk jenis padi Ramos adalah sebesar 213 ton, untuk jenis padi IR 42 adalah sebesar 209 ton, untuk jenis padi IR 64 adalah sebesar 191 ton, dan untuk jenis padi Lokal adalah sebesar 185 ton dengan jumlah total persediaan bahan baku pada pada tahun 2004 adalah sebesar 1021 ton.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku padi maka Perusahaan melakukan hubungan dengan pemasok baik melalui telepon, fax, atau pun menjemput langsung ke pemasok hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan baku padi.


B.    Biaya- biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan
Pemesanan yang dilakukan oleh Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang tidak terlepas dari biaya-biaya yang memang harus dikeluarkan.









Berikut tabel yang menjelaskan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk kelima jenis padi selama tahun 2000 -2004.

Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Mayak Payed Aceh Tamiang menetapkan biaya untuk pemesanan kelima jenis padi (Si Gudang, Ramos, IR 42, IR 64 dan Lokal) selama lima periode terakhir yaitu tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 dengan biaya pemesanan rata-rata sebesar Rp21.000,-. dan untuk biaya penahanan atau penyimpanan rata-rata per unit per tahun adalah sebesar Rp12.040. yang mana Rata-rata ini didapat dari Total biaya dibagi lima (lima periode yaitu dari tahun 2000 sampai dengan 2004).
Sementara itu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk persediaan kelima jenis padi selama tahun 2000 – 2004 dapat dilihat pada tabel berikut.










Pada tabel III-4 tersebut dapat dilihat biaya yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang yang merupakan penjumlahan biaya yang dikeluarkan untuk kelima jenis padi berupa Si Gudang, Ramos, IR 42, IR 64 dan Lokal pada tahun 2000 adalah sebesar Rp1.588.493,- tahun 2001 adalah sebesar Rp1.591.906,- tahun 2002 adalah sebesar Rp1.573.677,- tahun 2003 adalah sebesar Rp1.615.896,- sedangkan tahun 2004 adalah sebesar Rp1.620.108,-.

C.    Sistim Pengendalian Persediaan Bahan
Persediaan bahan baku berupa padi pada Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang yang mana bahan tersebut adalah untuk menunjang pelaksanaan proses produksi pada perusahaan. Karenanya perusahaan akan lebih bijaksana dalam pengadaan bahan baku. Perusahaan dapat menyesuaikan persediaan bahan baku dengan kebutuhan bahan dalam proses atau kebutuhan produk akhir. Ini dimaksudkan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan diakibatkan karena terjadinya kekurangan bahan baku, juga tidak terjadi kelebihan bahan baku yang mengakibatkan pemborosan.









Demi kelancaran proses produksi maka perusahaan mempunyai kebijakan dengan melakukan pemesanan ulang pada waktu–waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Berikut dapat dilihat tabel waktu pemesanan padi yang dilakukan oleh perusahaan.
Pada tahun 2000 untuk jenis padi Si Gudang, Ramos, IR 42 dan IR 64, frekuensi/jumlah pemesanan yang dilakukan perusahaan adalah sebanyak 10 kali pesan, sedangkan untuk jenis padi Lokal pemesanan yang dilakukan adalah sebanyak 9 kali pesan. Sehingga total pemesanan bahan baku padi selama tahun 2000 adalah sebanyak 49 kali pesan.
Pada tahun 2001 untuk jenis padi Si Gudang frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan adalah 10 kali pesan, untuk jenis padi Ramos adalah 8 kali pesan, dan untuk jenis IR 42, IR 64 dan lokal, adalah sebanyak 9 kali pesan. Sehingga total pemesanan bahan baku padi selama tahun 2001 adalah sebanyak 45 kali pesan.
Pada tahun 2002 untuk jenis padi Si Gudang dan  IR 42 frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan adalah sebanyak 9 kali pesan, untuk jenis padi Ramos dan IR 64 adalah sebanyak 8 kali pesan sedangkan untuk jenis padi Lokal pemesanan yang dilakukan adalah sebanyak 10 kali pesan. Sehingga total pemesanan bahan baku padi selama tahun 2002 adalah sebanyak 44 kali pesan.
Pada tahun 2003 untuk jenis padi Si Gudang adalah 8 kali pesan, Ramos dan IR 64 frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan adalah sebanyak 9 kali pesan, sedangkan untuk jenis padi IR 42 dan Lokal pemesanan yang dilakukan adalah sebanyak 7 kali pesan. Sehingga total pemesanan bahan baku padi selama tahun 2003 adalah sebanyak 40 kali pesan.
Pada tahun 2004 untuk jenis padi Si Gudang dan IR 64 frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan adalah sebanyak 7 kali pesan, sedangkan untuk jenis padi Ramos dan IR 42 adalah sebanyak 9 kali pesan demikian juga untuk jenis padi Lokal pemesanan yang dilakukan adalah sebanyak 8 kali pesan. Sehingga total pemesanan bahan baku padi selama tahun 2004 adalah sebanyak 40 kali pesan.

BAB  IV
PEMBAHASAN

  1. Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Berdasarkan uraian tentang persediaan yang ditinjau dari segi pendekatan secara teoritis dari pendapat para ahli, maka disini akan dicoba untuk menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang tersebut.
Salah satu fungsi dari manajemen yaitu fungsi perencanaan dalam hal ini terkait dengan pengendalian bahan baku. Oleh karena itu fungsi manajemen ini harus dapat menentukan langkah-langkah konkrit untuk melakukan kebijakan berikutnya, diantaranya adalah dengan pengadaan dan sistim persediaan yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaan dana.
Suatu kebijakan yang diambil harus berdasarkan pada jumlah pemesanan yang paling ekonomis atau Economic Order Quantity yang merupakan jumlah atau pemesanan yang memiliki jumlah biaya pemesanan dan biaya penahanan atau penyimpanan per unit per tahun.
Untuk mengetahui jumlah pemesanan yang paling ekonomis pada Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang dapat dilihat pada lampiran II. Dan untuk mengetahui sampai sejauh mana pemesanan bahan baku padi yang dilakukan oleh perusahaan serta untuk mengetahui persentase setiap tahunnya dapat dilihat pada









tabel berikut.

Dari tabel IV-1 tersebut dapat dilihat tingkat pemesanan bahan baku padi yang paling ekonomis adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2000 untuk jenis padi Si gudang adalah 28 ton per order, untuk jenis padi Ramos adalah 27 ton per order, untuk jenis padi IR 42 adalah 26 ton per order, untuk jenis padi IR 64 adalah 26 ton per order, dan untuk jenis padi Lokal adalah 24 ton per order.
Pada tahun 2001 untuk jenis padi Si gudang adalah 28 ton per order dengan mengalami kenaikan menjadi 101.39% dari tahun dasar (2000 = 100.00%), untuk jenis padi Ramos adalah 28 ton per order dengan kenaikan menjadi 102.03%, untuk jenis padi IR 42 adalah 27 ton per order dengan kenaikan menjadi 101.54%, untuk jenis padi IR 64 adalah 26 ton per order dengan kenaikan menjadi 101.35%, dan untuk jenis padi Lokal adalah 25 ton per order dengan kenaikan menjadi 102.98%.
Pada tahun 2002 untuk jenis padi Si gudang adalah 27 ton per order dengan mengalami penurunan menjadi 95.79% dari tahun dasar (2000 = 100.00%), untuk jenis padi Ramos adalah 26 ton per order dengan penurunan menjadi 95.62%, untuk jenis padi IR 42 adalah 26 ton per order dengan penurunan menjadi 95.76%, untuk jenis padi IR 64 adalah 25 ton per order dengan penurunan menjadi 96.15%, dan untuk jenis padi Lokal adalah 23 ton per order dengan penurunan menjadi 95.50%. Jadi pada tahun 2002 terjadi penurunan pemesanan untuk kelima jenis padi tersebut ini dikarenakan ada beberapa tempat pemasok padi yang mengalami kegagalan panen.
Pada tahun 2003 untuk jenis padi Si gudang adalah 27 ton per order dengan mengalami kenaikan kembali sehingga menjadi 101.09%, untuk jenis padi Ramos adalah 26 ton per order atau 99.49%, untuk jenis padi IR 42 adalah 26 ton per order atau 98.55%, untuk jenis padi IR 64 adalah 25 ton per order atau 99.25%, dan untuk jenis padi Lokal adalah 24 ton per order 103.45%. Pada tahun 2003 ini untuk kelima jenis padi tersebut mengalami perbaikan peningkatan dari tahun 2002.
Pada tahun 2004 untuk jenis padi Si gudang adalah 27 ton per order dengan mengalami kenaikan menjadi 101.41%, untuk jenis padi Ramos adalah 27 ton per order dengan kenaikan menjadi 102.69%, untuk jenis padi IR 42 adalah 27 ton per order dengan kenaikan menjadi 104.04%, untuk jenis padi IR 64 adalah 25 ton per order dengan kenaikan menjadi 102.95%, dan untuk jenis padi Lokal adalah 25 ton per order dengan kenaikan menjadi 103.03%. Demikian juga pada tahun 2004 perbaikan demi perbaikan terus dilakukan oleh perusahaan sehingga mendapatkan hasil peningkatan/kenaikan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Perhitungan persentase kenaikan/penurunan pemesanan bahan baku padi pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang dapat dilihat pada lampiran III.









Berikut dapat dilihat tabel mengenai frekuensi pemesanan yang paling ekonomis dibandingkan dengan frekuensi pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan.

Selanjutnya setelah melihat tingkat pemesanan yang telah dilakukan ternyata Perusahaan belum dapat melaksanakan pengendalian persediaan bahan baku padi dengan baik, karena pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan belum sesuai dengan metode EOQ. Selama lima tahun terakhir ini perusahaan sering melakukan pemesanan yang berulang-ulang sehingga menimbulkan selisih jika menggunakan metode EOQ yaitu sebesar 42 kali yang mana hal ini dapat menyebabkan pemanfaatan dana yang kurang produktif (terjadi pemborosan dana) sehingga pengeluaran dana perusahaan tidak efektif dan efisien (tidak ekonomis)


B.    Analisis Biaya dibanding dengan EOQ
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang, dapat dilihat pada tabel IV-3 (Lampiran I).
Tabel IV-3 tersebut menunjukkan bahwa selisih kedua biaya jelas perbedaannya yaitu total biaya persediaan tahunan (EOQ) dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar Rp1.483.676,-, Rp1.513.829,-, Rp1.549.383,-, Rp1.607.322,- Rp1.643.919,-. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan mulai tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar Rp1.588.493,- Rp1.591.906,- Rp1.573.677,-, Rp1.615.896,-Rp1.620.108,-, dengan selisih biaya dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar (Rp104.817,-), (Rp78.077,-), (Rp24.294,-),(Rp8.574,-) dan Rp23.811,- sehingga dapat dianalisa bahwa perusahaan Penggilingan Padi belum mampu melakukan pengendalian terhadap bahan bakunya sehingga hipotesa ditolak.
Tetapi perusahaan terus membenahi segala kekurangan dan ketidaksesuaian perencanaan yang dilakukan dengan operasional di lapangan sehingga jika kita perhatikan kembali tabel IV-3 tersebut pada tahun 2002 sampai 2004 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan dapat menghemat dana untuk  jenis padi IR 42 sebesar Rp6.376,- IR 64 sebesar Rp38.194,- dan Lokal sebesar Rp21.678,-. Sedangkan untuk jenis padi Si Gudang dan Ramos telah menunjukkan angka yang cenderung menurun sehingga dapat mengefesiensikan dana.
Menurut hasil penelitian dapat dianalisis bahwa perusahaan belum mampu untuk menghemat biaya terhadap jenis padi Si Gudang dan Ramos diakibatkan karena kedua jenis padi ini merupakan produk andalan perusahaan,  apabila telah diolah menjadi beras akan bernilai jual lebih tinggi dari jenis padi lainnya. Maka dari itu perusahaan dapat melakukan pemesanan ulang tanpa melakukan perhitungan sesuai dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ).

BAB  V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

  1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian evaluasi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian bahan baku padi pada Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang sebagai berikut:
1.      Dengan melihat frekuensi/jumlah pemesanan bahan baku padi pada Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang yang terbukti mempunyai selisih dengan pemesanan ekonomis sebesar 42 kali.  Hal ini menyatakan bahwa perusahaan belum mempunyai kriteria dan standar seperti yang telah ditentukan secara teoritis, sehingga frekuensi pemesanan belum ekonomis, yang menyebabkan masih terjadinya pemborosan sehingga hipotesa ditolak
2.      Berdasarkan peralatan analisis yang digunakan (EOQ), maka dapat dibuktikan bahwa pengendalian persediaan oleh Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang belum dilakukan secara tepat. Hal ini dapat dilihat pada persentase pemesanan yang dari tahun ke tahun masih mengalami fluktuasi (naik/turun).
3.      Dari hasil penelitian diperoleh pada tahun 2002 sampai 2004 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan dapat menghemat dana untuk  jenis padi IR 42 sebesar Rp6.376,- IR 64 sebesar Rp38.194,- dan Lokal sebesar Rp21.678,-. Sedangkan untuk jenis padi Si Gudang dan Ramos telah menunjukkan angka yang cenderung menurun.
4.      Perusahaan belum mampu untuk menghemat biaya terhadap jenis padi Si Gudang dan Ramos karena kedua jenis padi ini merupakan produk andalan,  apabila telah diolah menjadi beras akan bernilai jual lebih tinggi dari jenis padi lainnya. Maka dari itu perusahaan sering melakukan pemesanan ulang tanpa melakukan perhitungan sesuai dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ).

B.    Saran-saran
Sebagai rekomendasi dari skripsi ini dicoba memberikan beberapa saran yang berhubungan dengan permasalahan yang timbul pada Perusahaan Penggilingan Padi Gunung Mas Kec. Manyak Payed Aceh Tamiang, yaitu:
1.      Agar perusahaan mencapai titik efisien pada jumlah persediaan bahan baku dan tidak terjadi pemborosan biaya akibat persediaan maka perusahaan perlu menerapkan metode Economic Order Quantity.
2.      Hendaknya penerapan pengendalian persediaan semestinya dapat dijadikan salah satu kebijakan yang perlu diperhatikan secara serius. Disamping pengendalian persediaan bahan baku padi sebaiknya diusahakan secermat mungkin dengan mempertimbangkan segala kemudahan dan kerugian yang diakibatkan dari persediaan itu sendiri.
3.      Guna meningkatkan dan mempertahankan sistim pengendalian persediaan bahan baku padi yang selama ini diterapkan sebaiknya difokuskan pada pola pengendalian berdasarkan EOQ karena dapat terhindarnya biaya yang relatif tinggi sebagai diakibatkan dari persediaan, adanya persediaan yang berlebihan akan memperbesar biaya produksi.
















DAFTAR KEPUSTAKAAN



Gaspersz, Vincent (2001), Production Planning and Inventoring Control, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Handoko, T. Hani, Drs. M.B.A. Ph.i (2000). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta


Kusuma Hendra, (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, BPFE, Yogyakarta.


Pontas, Pardede M, (2001), Manajemen Operasi dan Produksi, Jakarta.


Reksohadiprodjo, Sukanto Dr.Prof, Gitosudarmo Indriyo Drs, M (2002), Manajemen Produksi, Jakarta.


Render, Barry dan Heizer, Jay, (2001), Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta.


Sumayang, Lalu, (2003), Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Salemba Empat, Jakarta.




















































Paling Banyak Diminati